JAKARTA - Produsen mobil Stellantis mengumumkan pada Rabu, 12 Oktober bahwa mereka telah meresmikan pusat perangkat lunak baru di Bengaluru, India, yang selama ini menjadi pusat inovasi kedua di negara itu. Fasilitas ini akan fokus pada teknologi bantuan kokpit dan pengemudi.
Perangkat lunak semakin penting dalam kendaraan modern dan menjadi sumber pendapatan yang berkembang, karena produsen mobil memperluas investasi penelitian. Mereka juga mempekerjakan lebih banyak eksekutif dengan pengalaman khusus untuk menawarkan lebih banyak fitur yang didorong oleh konektivitas, data, dan e-commerce kepada klien.
Stellantis mentargetkan untuk menghasilkan 20 miliar euro untuk pendapatan tahunan tambahan pada tahun 2030 dari strategi berbasis perangkat lunaknya tersebut.
Fasilitas baru di India itu akan menjadi pusat pengembangan utama untuk salah satu dari tiga platform teknologi yang akan mulai digunakan Stellantis pada tahun 2024. STLA SmartCockpit, akan fokus pada kendaraan dan pengemudi yang terintegrasi secara digital.
Fasilitas ini akan memiliki laboratorium termasuk lab akustik generasi berikutnya, mengembangkan tanda tangan audio khusus serta pengalaman audio premium untuk pemilik kendaraan Stellantis.
BACA JUGA:
Menurut Stellantis, seperti dikutip Reuters, beberapa fungsinya, hub, yang pada akhirnya akan mempekerjakan sekitar 500 orang, juga akan membantu mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan bantuan pengemudi (ADAS) untuk mengemudi secara otonom.
Bengaluru pada 1990-an berkembang pesat sebagai jawaban India untuk menyaingi Silicon Valley, yang menarik jutaan pekerja dan kantor pusat regional dari beberapa perusahaan IT terbesar di dunia. Sekarang mereka menjadi tuan rumah lebih dari 3.500 perusahaan IT dan sekitar 79 "taman teknologi".
Stellantis, produsen mobil terbesar keempat di dunia, hadir di pasar India dengan merek Jeep dan Citroen.