Bagikan:

JAKARTA - Stellantis, perusahaan otomotif multinasional, secara resmi meluncurkan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Windsor, Ontario, Kanada, bekerja sama dengan LG Energy Solution. Stellantis dan LG membentuk usaha patungan yang diberi nama NextStar Energy.

Pada 5 Juli, mereka menandatangani perjanjian dengan pemerintah federal untuk memulai produksi sel dan modul baterai di pabrik tersebut.

Menurut laporan dari Automotive News Kanada yang diterbitkan di InsideEVs, pembangunan pabrik baterai kendaraan ini bernilai 3,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp55,6 triliun. Pembangunan tersebut juga mendapatkan insentif yang signifikan dari pemerintah federal Kanada dan pemerintah provinsi Ontario.

Sebagai bagian dari perjanjian, pemerintah Kanada berjanji untuk menyamakan persyaratan dengan undang-undang pengurangan Inflasi (IRA) di Amerika Serikat. Stellantis mengharapkan pemerintah Kanada dapat memenuhi persyaratan tersebut.

"Kerja sama ini memungkinkan penyelesaian kesepakatan, dan kami sekarang dapat melanjutkan konstruksi di lokasi di Windsor," kata Chief Operating Officer Stellantis North America, Mark Stewart.

Sebelumnya, pada bulan Mei, Stellantis dan LG telah menghentikan pembangunan pabrik baterai EV yang direncanakan di Kanada karena ketidaksetujuan pemerintah terkait insentif yang ditawarkan.

Dengan menyesuaikan persyaratan seperti IRA di AS, Stellantis berharap dapat memperoleh subsidi lebih banyak untuk mendukung produksi sel dan modul baterai.

Beruntungnya, Stellantis tidak perlu mengambil langkah darurat tersebut karena mereka telah menerima dana untuk pembangunan pabrik baterai EV. Pada tanggal 2 Juni, pemerintah Kanada juga menawarkan paket bantuan keuangan, yang sedang ditinjau oleh pihak usaha patungan selama sebulan.

Meskipun detail penawaran tersebut belum dirilis, diketahui bahwa pemerintah Ontario berjanji untuk membayar hingga sepertiga dari total paket bantuan senilai 3,7 miliar dolar AS.

Konstruksi pabrik NextStar Energy di Windsor akan dilanjutkan, dan produksi dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2024. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi lebih dari 45 GWh per tahun, cukup untuk memasok baterai untuk lebih dari 400.000 unit kendaraan setiap tahun.

Dengan dibangunnya pabrik ini, usaha patungan ini akan menciptakan sekitar 2.500 lapangan kerja baru untuk wilayah Windsor dan sekitarnya.