Bagikan:

JAKARTA - Setelah diperkenalkan beberapa waktu lalu, mobil terbang Model A yang dikembangkan oleh Alef Aeronautics mendapatkan respons beragam sebagai kendaraan masa depan.

Mobil yang kini tengah viral ini diklaim Alef Aeronautics telah menerima pra-pemesanan senilai 250 juta dolar AS atau sekitar Rp3,7 triliun.

Menurut laporan dari Carscoops pada Rabu, 5 Juli, pada akhir 2022, perusahaan startup ini mengumumkan telah menerima 440 pra-pemesanan, termasuk dari perusahaan teknologi penerbangan terbesar di Hong Kong.

Meskipun Alef Aeronautics tidak mengungkapkan jumlah pra-pemesanan baru-baru ini, dengan angka nominal yang tinggi seperti itu, diperkirakan mereka telah menerima sekitar 834 pesanan untuk Model A.

Proses pra-pemesanan untuk Model A dimulai pada bulan Oktober 2022, dengan perusahaan menawarkan dua tingkat deposit. Pelanggan dapat memberikan deposit standar sebesar 150 dolar AS (sekitar Rp2,2 juta) atau deposit prioritas sebesar 1.500 dolar AS (sekitar Rp22,5 juta) untuk mendapatkan antrean prioritas.

2
Mobil saat diuji oleh FAA. (Dok. Teslarati.)

Berbeda dengan mobil konvensional, Model A dirancang dengan bodi yang sangat aerodinamis, memungkinkan aliran udara secara vertikal, dan dilengkapi dengan delapan kipas yang tersembunyi di balik panel bodi.

Alef Aeronautics juga menekankan bahwa Model A dapat dengan mudah beradaptasi di berbagai tempat, tidak hanya di bandara untuk keperluan lepas landas. Selain itu, mobil terbang ini baru-baru ini menerima sertifikasi kelayakan udara khusus dari Federal Aviation Administration (FAA), memungkinkannya untuk melakukan uji demonstrasi penerbangan dalam waktu dekat.

Dalam hal jarak tempuh darat, Model A diklaim memiliki daya jangkau hingga 322 km, sementara di udara, diharapkan dapat terbang hingga 117 km dengan sekali pengisian daya baterai.

4

Harga mobil terbang ini ditetapkan sebesar 300.000 dolar AS atau sekitar Rp4,5 miliar. Alef Aeronautics memiliki target untuk mengembangkan Model A dengan cepat agar dapat mengirimkan unit pertama pada akhir 2025.