Stellantis Absen dari Panggung Besar Otomotif, GM Akhirnya Capai Kesepakatan Sementara dengan UAW
UAW memperjuangkan kepastian keadilan dalam industri otomotif. (Foto: X/@brotherjones_)

Bagikan:

JAKARTA - Stellantis jadi salah satu pabrikan besar yang tidak tampil di berbagai ajang pameran besar otomotif belakangan. Diketahui, perusahaan multinasional yang menaungi sejumlah merek besar ini menarik diri karena kerugian akibat dari mogok serikat pekerjanya.

Keputusan ini berdampak pada pembatalan partisipasi Stellantis dalam beberapa acara bergengsi seperti pameran otomotif Los Angeles mendatang, SEMA, dan juga pameran teknologi CES.

Sementara itu, rival abadinya, General Motors (GM), telah berhasil mencapai kesepakatan sementara dengan United Auto Workers (UAW) untuk mengakhiri mogok yang telah berlangsung selama enam minggu. Sebelumnya, Stellantis dan Ford juga telah menandatangani kesepakatan serupa pada 28 dan 25 Oktober.

Dilansir Bloomberg News dan beberapa sumber lainnya, per Selasa, 31 Oktober, GM setuju untuk memberikan kenaikan gaji sebesar 25 persen bagi pekerja per jam, menjanjikan jaminan keamanan kerja yang lebih baik, serta memenuhi sejumlah tuntutan yang diajukan oleh serikat pekerja. 

Diketahui sebelum tercapainya kesepakatan sementara ini, UAW mengambil langkah tegas dengan memperluas mogok kerja ke dua pabrik perakitan besar yang menjadi basis produksi kendaraan paling menguntungkan milik GM dan Stellantis. Aksi mogok ini dimulai dengan para pekerja menarik diri dari pabrik Arlington, Texas, yang terkenal sebagai tempat produksi SUV berukuran penuh seperti Chevy Tahoe, Suburban, GMC Yukon, dan Cadillac Escalade. Sementara itu, aksi mogok juga merambah ke fasilitas Sterling Heights, Michigan, milik Stellantis yang merupakan lokasi produksi truk pikap berukuran penuh, Ram 1500.

UAW melaporkan bahwa sekitar 5000 pekerja dari pabrik GM di Arlington turut serta dalam mogok tersebut, sementara jumlah pekerja mogok dari pabrik Sterling Heights milik Stellantis mencapai 6800 orang.

Serikat pekerja menegaskan bahwa tawaran GM sebelumnya dianggap belum sepenuhnya sebanding dengan kontribusi para pekerja terhadap keuntungan perusahaan, sementara tawaran dari Stellantis dianggap tertinggal dibandingkan dengan GM dan Ford, bahkan disebut sebagai "tawaran terburuk" dalam hal progresi gaji dan masalah keuangan lainnya.