Bagikan:

JAKARTA - Honda, pabrikan otomotif asal Jepang, telah sepakat untuk mengadopsi standar pengisian daya Tesla North American Charging Standard (NACS) di Amerika Utara. Keputusan ini diumumkan melalui kemitraan yang mereka buat dengan rencana untuk menghadirkan model yang sesuai dengan NACS pada tahun 2025.

Mulai dari tahun 2025, Honda akan memperkenalkan model mobil listrik terbaru mereka di Amerika Utara yang akan menggunakan port standar NACS, dan ini akan menjadi standar pengisian daya untuk perusahaan.

Menurut pernyataan resmi Honda yang dirilis pada Kamis, 7 September, kendaraan listrik Honda yang diproduksi sebelum tahun 2025 di Amerika Utara juga akan dapat menggunakan sistem pengisian daya NACS dengan adaptor yang sesuai, sehingga menjadi kompatibel dengan Tesla.

Meskipun kemitraan ini telah diumumkan, belum ada konfirmasi apakah kesepakatan ini juga berlaku untuk anak perusahaan Honda di Amerika, seperti Acura, meskipun merek ini cukup mendominasi pasar AS dan sekitarnya.

Honda telah lama menginginkan agar sistem pengisian daya mereka sejalan dengan mobil listrik mereka, dan ini menjadi lebih jelas ketika Presiden dan CEO Honda Amerika, Noriya Kaihara, mengungkapkan dukungannya pada bulan Agustus lalu.

"Ini cukup penting. Kami juga harus mendorong NACS. Jelas," ujar Kaihara pada Agustus tersebut.

Dengan kesepakatan antara Honda dan Tesla, dapat disimpulkan bahwa General Motors (GM) juga telah menyetujui penggunaan NACS. Ini karena model-model mobil listrik Honda dan Acura di Amerika Utara menggunakan platform yang dikembangkan oleh GM. GM sendiri telah mengumumkan bahwa mereka akan beralih dari sistem CCS1 ke NACS mulai tahun 2025, yang berarti model-model seperti Honda Prologue akan menggunakan port yang kompatibel dengan NACS.

Dengan bergabungnya Honda, daftar pabrikan otomotif yang akan mengadopsi sistem NACS terus bertambah, bergabung dengan pesaing-pesaing seperti Volvo, Mercedes-Benz, Nissan, Ford, dan GM.

Selain itu, dalam upaya untuk mempercepat transisi menuju mobil listrik, Honda telah bekerja sama dengan beberapa merek otomotif lainnya untuk membangun infrastruktur pengisian daya mobil listrik di Amerika Utara. Beberapa pabrikan yang terlibat dalam kemitraan ini termasuk BMW, GM, Hyundai, Kia, Mercedes-Benz, dan Stellantis.

Melalui kemitraan ini, tujuh raksasa otomotif tersebut berkomitmen untuk membangun jaringan pengisian daya mobil listrik yang mudah diakses, nyaman, dan andal, dengan rencana menyediakan 30.000 titik pengisian daya tinggi untuk memenuhi kebutuhan jutaan pengguna mobil listrik.