JAKARTA - Sejak dibuka dan dibolehkan digunakan oleh produsen lain pada tahun 2022, North American Charging Standard (NACS) atau sistem pengisian daya milik Tesla memang menjadi incaran banyak prosusen guna mempercepat pertumbuhan kendaraan listrik di AS.
Pabrikan otomotif Jepang, Honda, bersama dengan anak perusahaannya, Acura, telah mengonfirmasi rencana mereka untuk mengadopsi sistem pengisian daya NACS ini pada seluruh model EV mereka di masa depan.
Noriya Kaihara, Presiden dan CEO Honda Motor Co. untuk wilayah Amerika, menyatakan bahwa mereka akan berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan Tesla guna menggunakan sistem NACS ini.
"Ini cukup penting. Kami juga harus mendorong NACS. Jelas," ujar Kaihara dikutip dari InsideEVs, Sabtu, 19 Agustus.
Namun, Honda dan Acura belum memberikan kepastian tentang kapan model-model EV mereka akan dilengkapi dengan inlet pengisian NACS. Keputusan ini akan bergantung pada General Motors (GM), yang platformnya digunakan oleh model-model listrik terbaru Acura dan Honda.
"Mungkin pada tahun 2025 atau 2026. Untuk model seperti ZDX, tergantung pada GM. Jika mereka setuju, maka ZDX akan mendapatkan NACS," sambung Kaihara.
GM sendiri telah mengonfirmasi bahwa model-model EV mereka akan beralih dari sistem CCS1 ke NACS mulai tahun 2025. Oleh karena itu, peluang Honda dan Acura untuk mengadopsi sistem ini semakin besar.
Meskipun demikian, beberapa model terbaru Acura, termasuk ZDX, telah menggunakan sistem CCS1, seperti yang digunakan oleh Honda Prologue.
BACA JUGA:
Jika Honda atau Acura benar-benar menjalin kemitraan dengan Tesla untuk menggunakan NACS, maka mereka akan bergabung dengan Ford dan GM yang duluan telah mengonfirmasi rencana mereka untuk menggunakan NACS, diikuti oleh Volvo, Mercedes-Benz, dan Nissan yang juga akan menyediakan model-model yang kompatibel dengan pengisian daya NACS di masa depan.
Sebelumnya, Honda bersama dengan pabrikan otomotif lainnya, juga telah sepakat untuk menjadi bagian dari kemitraan besar bersama BMW, GM, Hyundai, Kia, Mercedes-Benz, dan Stellantis, guna menyediakan infrastruktur pengisian daya EV di Amerika Utara. Dalam upaya patungan ini, tujuh raksasa otomotif tersebut bertujuan untuk membangun jaringan pengisian daya EV yang mudah diakses, nyaman, dan dapat diandalkan, dengan rencana menyediakan 30.000 titik pengisian daya tinggi untuk memudahkan jutaan pengguna kendaraan listrik.