JAKARTA - Tritium, perusahaan pengembang global dan produsen teknologi pengisian cepat arus searah untuk EV mengumumkan bahwa mereka m mengumpulkan hingga 135 juta dolar AS (Rp2,01 triliun) untuk percepatan produksi pengisi daya cepat (DC).
Karena kendaraan listrik terjual dengan kecepatan tinggi secara global, kebutuhan akan lebih banyak opsi pengisian daya juga meningkat.
We're pleased to announce a new capital package aimed at funding working capital and expansion. With this capital, we expect to fund product development, operational support and expansion, and accelerate global production capacity.
Read more below.https://t.co/OfXoscOBk0
— Tritium® (@TritiumCharging) September 6, 2022
“Transportasi menggemparkan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Teknologi mutakhir dan budaya inovasi Tritium memberi perusahaan alat untuk membuat perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan pengisian cepat tingkat atas, dan sekarang kami memiliki modal tambahan untuk ditingkatkan,” kata CEO Tritium Jane Hunter dalam pengumumannya.
Hunter juga berharap dapat menggunakan investasi ini untuk mempercepat produksi, mempercepat pengembangan produk, dan, pada akhirnya, untuk melanjutkan upaya perusahaan untuk menjadi produsen pengisi daya cepat nomor satu di planet ini.
"Kekuatan posisi pasar global Tritium, teknologinya yang berbeda serta permintaan yang tinggi dari operator pengisian daya publik dan armada untuk produk Tritium telah menghadirkan kasus yang sangat menarik bagi para investor utang ini," kata David Toomey, Kepala Pengembangan Perusahaan Tritium.
BACA JUGA:
Modal ini didapatkan dari Cigna & Barings sebesar 60 juta dolar AS (Rp896 miliar) dan juga dari B. Riley yang mendirikan fasilitas ekuitas berkomitmen untuk Tritium sebesar 75 juta dolar AS (Rp1,1 triliun).
"Kami sangat menghargai dukungan jangka panjang yang berkelanjutan dari Cigna dan Barings, yang telah lama menjadi mitra Tritium, karena kami berkontribusi pada misi global untuk menggemparkan transportasi," jelasnya lebih lanjut.