YOGYAKARTA – Mobil listrik merupakan kendaraan yang unggul dalam hal kepraktisan dan penggunaan sehari-hari. Selain itu, komponen mobil listrik juga sangat sederhana dan tidak rumit seperti pada mobil konvensional.
Mobil listrik tidak menghasilkan residu emisi berupa karbon dioksida alias Co2 sehingga tidak mencemari udara. Itulah mengapa, mobil listrik dianggap lebih ramah lingkungan dibandingan kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar alam. Pada mobil listrik, mekanisme kendaraan diproses dengan menggunakan daya listrik.
Komponen Mobil Listrik
Dihimpun VOI dari berbagai sumber, Jumat, 2 Agustus 2022, ada beberapa komponen pada mobil listrik beserta fungsinya masing-masing yang membuat peforma mobil listrik melebihi mobil-mobil ICE (Internal Combustion Engine). Berikut beberapa komponen mobil listrik yang perlu Anda ketahui:
1. Baterai Traksi (Traction Batteray Pack)
Baterai Traksi berfungsi untuk menyimpan dan mengalirkan arus listrik searah (direct-current atau DC) ke inverter, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor traksi.
Baterai traksi dibuat dengan struktur yang kuat agar komponen terpenting tidak mudah rusak. Selain itu, baterai traksi juga didesain agar bisa diisi berulang kali.
2. Inverter
Inverter adalah perangkat yang mengubah arus searah (DC) pada baterai menjadi arus bolak-balik (AC) untuk dipergunakan oleh penggerak traksi.
Fungsi lain dari inverter adalah untuk mengubah arus AC saat pengereman regeneratif menjadi arus DC untuk kemudian dipakai mengisi baterai. Komponen ini juga berfungsi mengontrol tekanan pada pedal gas, di mana inverter bisa mempercepat dan memperlambat laju motor.
3. Penggerak Traksi (Traction Motor)
Penggerak atau motor traksi merupakan dinamo listrik yang berfungsi untuk menggerakkan transmisi dan roda. Salah satu komponen terpenting dalam mobil listrik ini bisa berputar hingga 18.000 rpm.
4. Controller
Komponen mobil listrik berikutnya adalah controller. Komponen ini berfungsi sebagai pengatur daya listrik yang tersalurkan dari baterai menuju inverter, kemudian menggerakkan motor traksi.
5. Auxiliary Battery
Auxiliary Battery adalah komponen baterai tambahan pada mobil listrik. Komponen ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyedia arus listrik untuk menghidupkan aksesoris mobil yang bukan termasuk komponen utama seperti air conditioner, wiper, alarm, dan lampu mobil.
Selain itu, auxiliary battery juga bisa dimanfaatkan sebagai baterai cadangan jika sewaktu-waktu baterai traksi mengalami masalah.
6. Charger
Charger merupakan komponen yang berfungsi untuk pengisian ulang daya baterai. Charger bekerja dengan mengubah AC menjadi DC lalu disimpan di dalam baterai.
Secara garis besar, ada dua jenis charger pada mobil listrik. Pertama, charger on-board yang terpasang di dalam interior mobil. Kedua, charger off board yang tidak terpasang bersama mobil.
Mobil listrik yang dilengkapi charger on-board akan menerima arus bolak-balik (AC). Sementara mobil listrik tanpa charger off board, akan mendapatkan arus searah charging port sebagai titik referensinya.
7. DC-DC Converter
Komponen ini berfungsi mengubah daya listrik DC bertegangan lebih tinggi dari traction battery package menjadi bertegangan lebih rendah. Tujuannya agar listrik bisa dimanfaatkan oleh komponen mobil listrik lainnya yang membutuhkan energi lebih rendah.
Selain itu, komponen DC-DC converter juga digunakan sebagai alat untuk mengisi daya listrik pada baterai.
8. Sistem Termal (Thermal System)
Sistem Termal berfungsi sebagai pendingin mesin mobil dan mempertahankan kisaran suhu operasi yang sesuai untuk mesin, motor traksi, dan berbagai komponen elektrikal lainnya.
Dengan adanya sistem termal, komponen mobil lain akan tetap berada dalam suhu normal, kendati mobil listrik melaju kencang dalam waktu yang lama.
Demikianlah beberapa komponen mobil listrik beserta fungsinya yang perlu Anda ketahui. Semoga dapat menambah wawasan Anda soal cara kerja mobil listrik.