JAKARTA – Mobil listrik yang sempurna dan tanpa keluhan, rasanya masih jarang ditemui. Setelah Tesla terpaksa menarik banyak produknya, kini giliran kendaraan listrik buatan Lucid Group, juga sama.
Sumber di Lucid mengatakan pada Selasa, 22 Februari, bahwa pihaknya akan menarik lebih dari 200 sedan premiumnya karena kemungkinan masalah keamanan. Keputusan ini, membuat saham perusahaan itu turun hampir 5%.
Perusahaan yang berbasis di California itu mengatakan ada kemungkinan bahwa strut damper depan, bagian yang digunakan dalam suspense, pada sedannya dirakit secara tidak benar oleh pemasoknya.
Dilaporkan oleh Reuters, Lucid tidak mengetahui adanya bagian yang gagal di kendaraannya, tetapi memperkirakan sekitar 1% dari 203 mobil yang berpotensi terkena dampak mungkin memiliki bagian yang salah dipasang.
Lucid mulai membangun varian sedan listriknya seharga 169.000 dolar AS (Rp 2,4 miliar) pada bulan September 2021 setelah berjuang dengan penundaan yang disebabkan oleh masalah kualitas. Kini Lucid telah mengirimkan sejumlah kecil produk mobilnya ke pelanggan.
BACA JUGA:
Dalam beberapa minggu terakhir, Tesla Inc juga telah mengajukan penarikan kembali ke Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS untuk masalah yang terkait dengan sistem bantuan pengemudi dan masalah perangkat lunak lainnya.
General Motors Co., pada Agustus 2021, juga menarik lebih dari 73.000 kendaraan listrik Bolt dengan biaya 1 miliar dolar AS karena risiko baterai terbakar. Penarikan itu merupakan perluasan dari tindakan serupa yang diambil perusahaan bulan lalu ketika menemukan cacat pada baterai mobil listriknya.
Fakta-fakta ini menunjukkan jika mobil self-driving atau mobil otonom dan mobil listrik masih memiliki banyak masalah terkait dengan teknologi mereka. Berbeda dengan pabrik atau pembuat mobil konvensional, dengan pembakaran internal yang tergolong jarang dalam menarik poduk mereka.