Bagikan:

JAKARTA - Beberapa hari lalu, Toyota memutuskan untuk berinvestasi di Jepang dan AS untuk meningkatkan produksi baterai kendaraan listrik sebesar 730 miliar yen atau sekitar Rp79 triliun.

Di Jepang, sebesar 400 miliar yen (Rp42 triliun) akan diinvestasikan di Himeji Plant of Prime Planet Energy Solutions Co., Ltd. di pabrik dan properti Toyota.

Sedangkan di AS, sekitar 2,5 miliar dolar AS (Rp37 triliun) telah dialokasikan untuk fasilitas terbarunya di Amerika Utara, Toyota Battery Manufacturing North Carolina (TBMNC).

Berdasarkan siaran persnya, investasi ini menambah kapasitas untuk mendukung produksi baterai kendaraan listrik baterai (BEV) dan menambah 350 pekerjaan, sehingga total lapangan kerja menjadi sekitar 2.100. 

Toyota berharap bahwa pabrik baterainya yang baru dapat memulai produksinya pada tahun 2025. Fasilitas tersebut akan memproduksi baterai untuk kendaraan listrik hibrida (HEV) dan BEV.

"Ini menandai tonggak penting lainnya bagi perusahaan kami," kata Norm Bafunno, wakil presiden senior, Unit Manufaktur dan Teknik di Toyota Motor Amerika Utara dalam keterangannya. 

Menurut Bafunno, pabrik ini akan memainkan peran sentral dalam kepemimpinan Toyota menuju masa depan yang sepenuhnya listrik dan akan membantu perusahan memenuhi tujuan netralitas karbon di kendaraannya dan operasi global pada tahun 2035.

Pada tahun 2021 lalu, Toyota, dalam kemitraan dengan Toyota Tsusho, mengumumkan akan berinvestasi sebesar 1,29 miliar dolar AS (Rp19,2 triliun) dengan 1.750 pekerjaan di TBMNC untuk produksi baterai EVnya. Dengan adanya pengumuman hari ini, total investasi TBMNC adalah 3,8 miliar dolar AS (Rp56 triliun).