Bagikan:

JAKARTA – Meningkatnya popularitas metaverse sejak Facebook melakukan rebranding perusahaan dan mengganti namanya menjadi Meta, metaverse mulai digandrungi berbagai kalangan termasuk perusahaan terkemuka dan bahkan negara.

Baru-baru ini, pemerintah Singapura dikabarkan akan melegalkan pernikahan yang dilangsungkan di metaverse. Singapura juga akan menghadirkan layanan pemerintah di dunia virtual tersebut.

Singapura menjadi salah satu negara yang berminat pada perkembangan teknologi metaverse. Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan telah menggelontorkan dana untuk pengembangan metaverse dalam negeri yang dinilai berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Menurut Menteri Hukum Kedua Singapura, Edwin Tong, dalam acara TechLaw Fest 2022 menjelaskan bahwa aspek kehidupan warga negara yang sangat pribadi, seperti upacara pernikahan, bersama dengan layanan hukum pemerintah lainnya, memungkinkan dilakukan di Metaverse.

“Pandemi telah menunjukkan kepada kita bahwa bahkan penyelesaian perselisihan — yang pernah dilihat sebagai proses fisik… juga dapat diadakan hampir seluruhnya secara online,” kata Tong, dikutip dari DailyCoin.

Tong menyoroti bagaimana teknologi augmented reality (AR) dapat digunakan untuk memeriksa sengketa hukum yang melibatkan, misalnya, kecelakaan di lokasi bangunan dalam tiga dimensi.

“Anda dapat menempatkan diri Anda ke dalam terowongan yang sebenarnya atau fasilitas penyimpanan minyak untuk melihat sengketa konstruksi dari perspektif augmented reality, yang mewakili ruang yang sebenarnya,” tambahnya.

Menurut Tong, penggabungan teknologi semacam itu sama sekali tidak akan mencegah sarana konvensional dari layanan semacam itu, karena “selalu ada elemen hibrida”. Lebih lanjut, dia percaya bahwa platform yang terintegrasi akan membuat proses penyelesaian sengketa lebih nyaman dan efisien secara menyeluruh, dan akan selaras dengan perkembangan teknologi dunia.

Dalam hal ini, Singapura akan bergabung ke dalam daftar negara yang mengadopsi teknologi metaverse untuk pengembangan sistem pemerintahan sebagaimana yang dilakukan Korea Selatan dan Uni Emirat Arab. UEA sendiri tengah mengembangkan rumah sakit digital di metaverse, dijadwalkan mulai dibuka pada bulan Oktober mendatang.