Korea Selatan Investasikan Rp2,6 Triliun untuk Bikin Metaverse Sendiri
Korea Selatan gencar kembangkan metaverse sendiri. (foto: Daniel Bernard-unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah Korea Selatan berencana menggelontorkan dana 223,7 miliar won Korea atau setara 186,7 juta dolar AS (Rp2,6 triliun) untuk pengembangan metaverse. Ini ditujukan untuk mendukung pertumbuhan konten digital dan perusahaan dalam negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian TIK, Sains, dan Perencanaan Masa Depan Korea Selatan.

Dilansir dari Cointelegraph, pihak Kementerian menyatakan bahwa sejumlah dana tersebut akan dihabiskan untuk menyelesaikan empat tujuan utama dalam menciptakan apa yang tampaknya menjadi ekosistem metaverse yang mencakup semuanya, bertajuk “Expanded Virtual Worlds.”

Instansi pemerintah bermaksud menggunakan metaverse-nya sebagai platform untuk memperluas pertumbuhan industri virtual kota, pendidikan, dan media. Pembuat konten akan menikmati dukungan di berbagai bidang untuk menarik bakat yang tepat, guna membantu dalam  membangun platform.

Kementerian mengatakan bahwa ekosistem metaverse tersebut akan menjadi tuan rumah bagi kegiatan-kegiatan kreatif berorientasi komunitas, kontes pengembang metaverse dan hackathon.

CEO Hashed, Simon Kim menunjukkan bahwa platform metaverse baru memiliki fokus khusus untuk meningkatkan ekspansi komersial dengan memberikan dukungan keuangan bagi para peserta. Dia mengatakan kepada Cointelegraph pada hari Senin bahwa dia tidak berpikir ada masalah dengan pemerintah yang menyediakan dana karena “sektor swasta secara aktif berinvestasi di pasar metaverse.”

“Ini adalah masalah regulasi yang harus lebih diperhatikan oleh pemerintah. Di Korea, penerbitan game NFT dilarang, dan penerbitan token juga dilarang,” ujar Kim.

Hashed adalah perusahaan modal ventura dan inkubator ekosistem kripto Korea Selatan. Hashed telah berinvestasi dalam proyek metaverse seperti Decentraland dan The Sandbox.

Kepala Departemen Komunikasi dan Kebijakan Park Yungyu menyatakan bahwa inisiatif untuk membangun platform metaverse ini adalah bagian dari “Kesepakatan Baru Digital” yang lebih luas di Korea Selatan. Digital New Deal adalah serangkaian kebijakan yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan teknologi digital.

“Penting untuk menciptakan ekosistem metaverse kelas dunia sebagai titik awal untuk secara intensif mendorong industri hyper-connected baru,” kata Park.

Pihak Kementerian berharap ke depannya metaverse tersebut bisa dijangkau secara global. Dengan begitu akses ke perusahaan Korea Selatan akan meningkat seiring berjalannya waktu. Pemerintah berencana memberikan dukungan penuh kepada perusahaan-perusahaan yang menawarkan dukungan keuangan dan pengembangan teknologi.

Jason Ye, salah satu pendiri akselerator eko sistem multichain DeSpread, menyebut pendanaan baru sebagai “sinyal positif” bahwa pemerintah Korea tertarik pada metaverse.

“Perusahaan luar biasa yang membangun ekonomi digital di metaverse akan dapat berkembang dengan dukungan pemerintah Korea.”

Pemerintah kota Seoul juga telah menjajaki opsinya terkait ruang metaverse publik sejak tahun lalu. November lalu, rencana tentatif untuk peluncuran “Metaverse 120 Center” sebagaimana dirangkum VOI dari Cointelegraph.