JAKARTA – Platform game metaverse Decentraland (MANA) dilaporkan akan meluncurkan ATM metaverse di platformnya. Upaya tersebut merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan pembayaran kripto Transak. ATM metaverse itu dijadwalkan meluncur pada 2 Agustus 2022 ini.
Dengan adanya pengumuman tersebut, pengguna metaverse secara otomatis bakal punya kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara perdana peluncuran yang akan berlangsung hingga sepuluh hari mendatang.
Berdasarkan laporan DailyCoin, ATM Transak akan memungkinkan pengguna untuk membeli kripto asli Decentraland, MANA. ATM tersebut ditujukan untuk memberikan pengalaman anyar kepada pengguna metaverse dengan membuat transaksi Web 3.0 menyerupai menggunakan ATM di dunia nyata.
Tim pengembang ATM Transak berharap solusi tersebut akan menaikkan tingkat konversi di toko metaverse. Itu juga diharapkan bisa menurunkan keasenjangan pengetahuan yang diperlukan untuk beroperasi di Decentraland.
Selain itu, pengembang juga bakal bisa menjelaskan bagaimana pemilik properti di metaverse dapat mengintegrasikan solusi ATM untuk memonetisasi real estat digital.
BACA JUGA:
Di sisi lain, metaverse telah booming dalam setahun terakhir. Meningkatnya popularitas dan potensi metaverse, sejumlah bank terkemuka di dunia juga telah memutuskan untuk terjun ke dunia virtual tersebut sebagai bagian dari pengembangan inovasi perusahaan.
Raksasa perbankan internasional HSBC menggandeng The Sandbox sebagai pengembang platform gim metaverse. Pada 16 Maret lalu, kedua belah pihak sepakat menjalin kemitraan. Sementara raksasa perbankan JP Morgan juga telah bekerja sama dengan Decentraland. JP Morga dijadwalkan bakal meluncurkan metaverse perdananya di platform Decentraland.
Ekspansi JP Morgan ke real estat virtual datang dengan merilis buku putih yang mengeksplorasi peluang yang disajikan oleh pengembangan metaverse. Bank terkemuka mengklaim bahwa pasar metaverse pada akhirnya dapat menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 1 triliun dolar AS.
Terjunnya sejumlah raksasa perbankan ke dunia virtual berkaitan erat dengan meroketnya metaverse. Kendati demikian, metaverse masih dalam tahap pengembangan awal.
Selain perbankan, sejumlah perusahaan terkemuka seperti Adidas, Nike, Samsung, Atari, dan lainnya sudah terlebih dahulu terjun ke metaverse. Bahkan mereka telah memiliki properti virtual di metaverse untuk keperluan perusahaan.