4 Proyek Metaverse yang Bakal Mendominasi Masa Depan: The Sandbox (SAND), Decentraland (MANA), Enjin (ENJ), dan Bloktopia (BLOK)
Proyek metaverse The Sandbox dan Decentraland makin populer (Medium The Sandbox)

Bagikan:

JAKARTA – Metaverse makin dikenal luas sejak Facebook mengumumkan untuk fokus pada pengembangan metaverse dan mengganti namanya menjadi Meta Platform Inc. Di dunia kripto terdapat sejumlah proyek yang berfokus pada pengembangan metaverse, salah satunya adalah The Sandbox (SAND).

Dengan meroketnya popularitas metaverse, harga kripto SAND turut meroket sejak Mark Zuckerberg me-rebranding perusahaannya menjadi Meta. Sebelum itu, ada baiknya kita mengenali proyek penting metaverse dari dunia kripto yang dipadukan dengan game. Berikut ini 4 proyek metaverse terkenal di tahun 2021:

1. The Sandbox (SAND)

The Sandbox merupakan game blockchain yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi dunia virtual metaverse yang dipenuhi dengan non-fungible token (NFT), lingkungan ciptaan pengguna, dan sebagainya.

Pada mulanya The Sandbox dirancang untuk menjadi game seluler pada tahun 2021, kini sudah berkembang menjadi game  lebih kompleks yang dibangun di atas jaringan Ethereum. Transaksi di dalam The Sandbox pun menggunakan Ethereum (ETH) dan token The Sandbox (SAND). Penggunaan ETH dan SAND ditujukan untuk mendukung ekonomi dalam gim.

Selain itu, pemain game The Sandbox dapat membuat avatar dan identitas digital sendiri. Ini merupakan bagian dari konsep utama untuk metaverse. Avatar para pemain juga dapat langsung terkoneksi dengan wallet pribadi pengguna untuk mengelola NFT, token SAND, dan berbagai aset blockchain lain yang dimiliki oleh pemain.

Tidak hanya itu, pemain juga dapat membuat game dan item virtualnya sendiri dengan meggunakan tool VoxEdit dan Game Maker untuk kemudian diubah menjadi NFT. Jadi pengguna bisa memperdagangkan item-item tersebut dan mendapat penghasilan dari bermain gim The Sandbox.

2. Decentraland (MANA)

Decentraland merupakan ruangan atau semesta 3D. Di dalamnya pemain bisa mengolah sejumlah bidang lahan virtual, mengadakan acara seperti konser musik dan lainnya, bahkan bisa juga digunakan untuk melakukan aktivitas sosial di sana. Token utama Decentraland adalah MANA yang dibangun di jaringan Ethereum, ERC-20.

Ekonomi inti dari Decentraland didasarkan pada blockchain untuk menetapkan identitas digital, kepemilikan, dan kelangkaan untuk item unik. Decentraland merupakan salah satu proyek yang paling terkenal dan ternama yang mendahului kehebohan metaverse pada akhir tahun 2021.

Decentraland didirikan pada ahun 2016 oleh Esteban Ordano dan Ari Meilich. Keduanya mengadopsi game 2D, lalu mengembangkannya menjadi dunia virtual yang lebih besar dalam bentuk 3D lengkap dengan berbagi item NFT berharga jual tinggi.

Decentraland pada pengembangan proyek metaverse. Pasalnya, Decentraland sudah lebih dulu memiliki kecenderungan untuk mengarah ke dunia virtual ketimbang yang lain termasuk Facebook. Decentraland dibentuk dengan tampilan interface 3D, ekonomi digital, elemen sosial, dan berbagai event dalam game. Decentraland dikenal karena real estate virtualnya yang disebut LAND.

3. Enjin (ENJ)

Berbeda dengan MANA dan SAND, Enjin ini lebih fokus pada pembuatan item NFT dalam game. Proyek ini berhasil meluncurkan software development kit (SDK) guna memudahkan proses pembuatan NFT berbasis Ethereum yang diperuntukkan bagi pengguna umum mengingat aset NFT merupakan bagian terpenting dalam ruang metaverse.

Keuntungan mencetak NFT di Enjin adalah pengguna tidak diharuskan menemukan pembeli NFT yang memakan waktu lama. NFT Enjin dapat ditukar dengan imbal hasil koin utama Enjin yakni ENJ. Oleh karenanya konversi NFT ke ENJ dapat memberikan likuiditas instan. Dengan keunggulan ini Enjin berpotensi menjadi bagian terpenting dalam industri metaverse.

4. Bloktopia (BLOK)

Serupa dengan The Sandbox dan Decentraland, Bloktopia hadir dengan game metaverse VR dan memiliki gedung pencakar langit 21 lantai yang disebut Reblok. Ini mewakili suplai maksimum Bitcoin sebanyak 21 juta BTC. Bloktopia ditujukan untuk menjadi hub event, tempat bersosialisasi, bekerja, dan sebagainya. Setiap lantai Reblok dapat disewakan untuk pengguna lain.

Bedanya, Bloktopia dibangun di atas jaringan Polygon (MATIC) guna mendukung empat poin terpentingnya yakni learn (belajar), earn (menghasilkan), play (bermain), create (berkreasi).

Mengacu pada empat poin utama di atas, yang pertama learn. Bloktopia akan menjadi ruang belajar mengenai blockchain dan caranya mendukung metaverse. Proyek ini menghadirkan cara yang lebih interakif mengenai cara mempelajari kripto.

Kemudian yang kedua, earn, di mana Bloktopia mengadopsi game play-to-earn melalui token asli BLOK, real estat virtual Reblok, dan juga melalui Adblok, sebuah ruang untuk iklan. Pemain Bloktopia akan menghasilkan token BLOK maupun reward dalam bentuk item.

Sedangkan yang ketiga play, di metaverse Bloktopia pengguna dapat bersosialisasi dengan teman-teman secara online. Selain itu pengguna juga dapat menikmati berbagai game dan konten buatan pengguna lain.

Yang terakhir adalah create. Untuk poin ini, Bloktopia telah menyediakan alat untuk para gamer supaya bisa menciptakan lingkungan sendiri dan bahkan ruang iklan sebagai alat promosi di dunia digital.

Demikian 4 proyek metaverse terpopuler sepanjang tahun 2021. Keempat native token yang meliputi SAND, MANA, ENJ, dan BLOK telah mengalami kenaikan secara signifikan dalam beberapa waktu terkahir. Harga kripto SAND sendiri meroket 30,4 persen, dan MANA naik 17,2 persen, ENJIN melambung 36,2 persen, dan BLOK naik 5,2 persen dalam satu pekan terkahir sebagaimana laporan data dari Coingecko.