Bagikan:

JAKARTA – Sebuah platform game metaverse berbasis blockchain The Sandbox berhasil mengumpulkan pendanaan pada putaran seri B sebesar 93 juta dolar AS (setara Rp1,3 triliun). Suntikan dana tersebut berasal dari Vision Fund 2 Softbank, Animoca Brands, Liberty City, True Global Ventures, dan Galaxy Interactive. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan dan memperluas jangkauan gim.

“Putaran investasi yang dipimpin oleh Softbank Vision Fund 2 ini akan membantu meningkatkan strategi pertumbuhan, operasi, dan akuisisi pemain kami di ekosistem The Sandbox sambil mengirimkan pernyataan yang jelas bahwa dana paling inovatif di dunia percaya pada Web3 dan desentralisasi sebagai tren besar berikutnya,” kata Sebastien Borget, COO dan salah satu pendiri The Sandbox sebagaimana dikutip dari Bitcoin.com News.

Sandbox yang merupakan platform game metaverse milik Animoca Brands telah mengalami pertumbuhan eksplosif sejak pembuatannya. Sandbox memiliki lebih dari 500 ribu pengguna dengan dompet digital dalam gim. Sandbox memungkinkan pengguna dan perusahaan memiliki lahan virtual yang bisa diperdagangkan.

Salah satu selebritas asal Amerika Serikat, Snoop Dogg sudah membuat kesepakatan untuk menghadirkan alter ego digital dalam permainan. Sejumlah game lain juga turut serta dalam pemilikan lahan virtual di dunia maya tersebut.

Kripto Berbasis Metaverse Meroket

Metaverse bukanlah hal yang baru, sejumlah perusahaan teknologi termasuk Facebook turut membangun metaverse-nya sendiri. Hal tersebut ditandai dengan mengubah nama perusahaan menjadi Meta. Booming-nya metaverse telah membantu mendongkrak harga kripto SAND dan sejumlah koin gim berbasis metaverse lain salah satunya adalah Decentraland (MANA).

Saat berita ini ditulis, data dari CoinGecko menyebutkan bahwa token SAND meroket ke level Rp42.761. SAND mengalami kenaikan sebesar 297,8 persen dalam satu pekan terakhir. SAND menempati posisi 64 sebagai kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya.