Mark Zuckerberg dan Petinggi Meta Kembali Diminta Kesaksiannya atas Skandal Cambridge Analytica
Mark Zuckerberg bakal dimintai kesaksiannya terhadap kasus Skandal Cambridge Analytica. (foto:

Bagikan:

JAKARTA - Beberapa eksekutif puncak Meta Platform Inc., termasuk sang CEO Mark Zuckerberg, COO Sheryl Sandberg, dan orang yang akan menggantikan Sandberg sebagai COO, ketika dia meninggalkan perusahaan akhir tahun ini, akan memberikan deposisi dalam gugatan tentang skandal Cambridge Analytica.

Menurut dokumen pengadilan yang diajukan awal pekan ini, Zuckerberg harus menjawab pertanyaan hingga enam jam, sementara Sandberg bisa menghadapi hingga lima jam deposisi.

Gugatan itu, yang dapat berakhir sebagai kasus class action jika hakim menyetujuinya, menuduh bahwa Facebook secara ilegal membagikan data pengguna dengan pihak ketiga dan tidak cukup melindungi data tersebut dari penyalahgunaan oleh aktor jahat.

Itu berasal dari kasus di mana Cambridge Analytica, sebuah perusahaan yang bekerja untuk kampanye kepresidenan Donald Trump 2016, mampu mengikis data dari jutaan profil Facebook tanpa mendapatkan izin dari pengguna tersebut.  Belakangan diketahui bahwa taktik yang mereka gunakan tidak sepenuhnya baru.

Menurut laporan The Verge, ini bukan pertama kalinya Zuckerberg berada di kursi panas atas skandal itu. Pada 2018, ia harus bersaksi di depan Kongres, meskipun masih bisa diperdebatkan seberapa efektif pertanyaan itu. Sekitar waktu itu, Sandberg juga menjawab pertanyaan pers, berbicara tentang kegagalan Facebook ketika datang ke Cambridge Analytica dan membenarkan model bisnisnya.

Meskipun tampaknya tidak mungkin bahwa deposisi ini akan berisi pengungkapan mengejutkan yang tetap tersembunyi di tahun-tahun sejak skandal dimulai, fakta bahwa kepemimpinan puncak Meta dipertanyakan adalah tonggak besar dalam kasus ini yang telah berlangsung sejak 2018. Deposisi akan terjadi beberapa waktu sebelum 20 September.