Bagikan:

JAKARTA – ByteDance, perusahaan pemilik TikTok asal China, sedang mencari hit besar berikutnya dengan mengarungi lebih dalam sektor gaya hidup media sosial dengan aplikasi Kesong. Aplikasi ini merekomendasi belanja dan gaya hidup yang mirip dengan pemimpin pasar saat ini, Xiaohongshu.

Kesong, yang diluncurkan minggu lalu, memungkinkan pengguna untuk berbagi foto, video, dan tulisan tentang tips mode dan pengalaman berbelanja.

Aplikasi ini meniru Xiaohongshu, bahkan sering disamakan dengan Instagram milik Meta Platforms Inc  dan yang secara luas dianggap sebagai perwujudan "menanam rumput". Ini adalah gagasan bahwa ulasan dapat memikat pembaca atau pengikut untuk membeli produk atau layanan.

Merek fesyen dan mewah sering beralih ke influencer Xiaohongshu yang dapat menjangkau jutaan pengguna kaya di China. Di luar negeri, Xiaohongshu dikenal sebagai “Red” di negara-negara termasuk Singapura, Malaysia, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.

Pembuat perangkat keras dan perangkat lunak ByteDance saat ini memiliki kapitalisasi  sekitar  300 miliar dolar AS dalam perdagangan baru-baru ini. Mereka selama ini juga  telah dikenal sebagai pabrik aplikasi.

ByteDance juga  telah menghasilkan serangkaian hit dari agregator berita Toutiao hingga aplikasi video pendek Douyin dan TikTok yang setara di luar negeri, bahkan dianggap sebagai aplikasi asal China yang paling sukses di luar negeri.

Kini ByteDance mencoba peruntungannya di aplikasi lain dengan "menanam rumput" pada tahun 2018 dengan Xincao. Namun aplikasi itu  hanya berumur pendek.

Mereka  mencoba lagi pada tahun 2020 dengan Sharee, yang ditujukan untuk pasar luar negeri. Kemudian berganti nama menjadi Lemon8, aplikasi ini memiliki lebih dari satu juta unduhan di Jepang dan telah diperluas ke Thailand.

Lemon8 sedang menjajaki kemungkinan ekspansi ke Australia, menurut dua orang sumber di perusahaan itu  kepada Reuters.

Aplikasi ini diawasi oleh Alex Zhu, wakil presiden senior produk dan strategi di ByteDance dan mantan kepala TikTok.

"ByteDance sangat bertekad untuk memecahkan pasar 'high-brow' (dengan Kesong dan Lemon8) untuk mencapai ARPU yang lebih tinggi," kata salah satu orang sumber di ByteDance sembari mengacu pada pendapatan rata-rata per pengguna.

Sementara ByteDance sendiri tidak menanggapi permintaan komentar dari media tentang laporan tersebut.