JAKARTA - Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Microsoft telah menandatangani kesepakatan untuk menyuntikan dana 100 juta dolar AS atau setara Rp1,4 triliun pada platform belanja online Tanah Air, Bukalapak.
Menurut laporan The Insider Stories, Rabu 4 November, investasi ini merupakan bagian dari investasi senilai 2,5 miliar dolar AS hingga 3 miliar dolar AS. Selain Microsoft, pendanaan ini juga berasal dari GIC Pte dan Emtek Grup.
BACA JUGA:
Di sisi lain, kabarnya Bukalapak juga akan mengadopsi platform cloud Microsoft Azure. Cloud ini akan mendukung layanan online Bukalapak yang telah digunakan lebih dari 12 juta pedagang dan 100 juta pengguna.
"Melalui kemitraan ini, pedagang dan konsumen akan mendapatkan pengalaman jual beli yang lebih efisien dan andal," ungkap Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee.
Sementara CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengatakan melalui kerja sama ini, Bukalapak dan Microsoft akan berkolaborasi dalam inisiatif utama seperti membangun infrastruktur, menghilangkan kesenjangan digital, serta meningkatkan keterampilan digital karyawan perusahaan dan merchant.
“Kemitraan ini menandakan kolaborasi mendalam dengan Microsoft dalam serangkaian proyek teknologi yang akan mengubah solusi perdagangan berbasis teknologi serta solusi operasi dan operasi di Indonesia,” ujar Rachmat.
Laporan terbaru yang diwartakan Tech In Asia menyatakan saat ini Indonesia tengah dilirik oleh berbagai perusahaan asal AS karena perkembangan pesat penggunaan ponsel di negara terpadat keempat di dunia ini.
Investasi Bukalapak pun terjadi tidak jauh setelah Tokopedia dilaporkan menerima dana dari raksasa teknologi AS Google, yang datang sebelumnya dari Temasek Singapura.