JAKARTA - Sebanyak 104 perusahaan rintisan (startups) Indonesia sukses memperoleh pendanaan sebesar 3,8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp52,2 triliun (kurs Rp14.268) pada sepanjang semester I 2021 yang lalu. Demikian hasil riset yang dilaporkan oleh PR Scale.
Dalam penjelasannya, disebutkan bahwa catatan pada enam bulan pertama tahun ini melesat 91 persen dibandingkan periode yang sama 2020 dengan 2 miliar dolar AS. Pun demikian jika dikomparasikan dengan semester I 2019 yang sebesar 1,2 miliar, maka capaian pada tahun ini tumbuh 219 persen.
Secara terperinci, sektor financial teknologi (fintek), logistik, dan e-commerce menjadi tiga sektor andalan dan paling banyak dilirik bagi investor. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah startups dan pendanaan yang mengalir di sektor tersebut.
“Perusahaan logistik J&T Express berhasil memperoleh pendanaan jumbo sekitar 2 miliar dolar AS pada April 2021,” kata laporan PR Scale dikutip Senin, 4 Oktober.
Perusahaan logistik yang didirikan oleh para mantan petinggi OPPO itu dinobatkan sebagai unicorn asal Indonesia pertama pada 2021.
Sektor logistik lainnya yang memperoleh pendanaan tinggi yakni SiCepat Ekspres sebesar 150 juta dolar AS dan Shipper sebesar 65 juta dolar AS.
“Pendanaan terbesar kedua terbesar diperoleh perusahaan Bukalapak. Sebelum melangkah menjadi perusahaan publik, Bukalapak telah mengantongi pendanaan sebesar 234 juta dolar AS dari raksasa global Microsoft, perusahaan dana abadi GIC, Emtek Group, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia,” jelas PR Scale.
BACA JUGA:
Adapun, sektor fintek mendominasi jumlah startup terbanyak yang mendapat pendanaan. Setidaknya 30 entitas usaha memperoleh pendanaan dengan total sebesar 648,28 juta dolar AS.
Dua platform investasi berada di puncak pendanaan pada sektor fintek, yakni Bibit dan Ajaib, masing-masing sebesar 95 juta dolar AS dan 90 juta juta dolar AS.
Sementara Xendit, fintek yang mendukung infrastruktur pembayaran, juga memperoleh pendanaan sebesar 64,6 juta dolar AS untuk putaran Seri B di triwulan pertama tahun ini.
Kemudian, pada triwulan II 2021, para investor juga melirik sektor e-commerce di Indonesia, dimana sektor ini memperoleh total pendanaan mencapai hampir senilai 600 juta dolar AS, atau menjadi yang tertinggi diantara sektor lainnya.
Selain Bukalapak, platform agritech Tanihub memperoleh dana segar sebesar 65,5 juta dolar AS pada putaran Seri B dan marketplace beautycare Sociolla memperoleh pendanaan sebesar 56,5 juta dolar AS.