Apple Akuisisi <i>Startup</i> Kecerdasan Buatan untuk Tingkatkan Kemampuan Siri?
Ilustrasi (Image Credit: Zhiyue Xu / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Apple kembali akuisisi perusahaan pengembang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Vilynx. Startup tersebut mengembangkan AI yang dapat memahami konten video dengan melihat isyarat visual, audio, dan teksnya.

Menurut laporan Bloomberg yang dikutip dari Business Insider, Rabu 28 Oktober, Vilynx menggunakan kemampuan teknologinya untuk membuat tag agar video lebih mudah dicari serta membantunya mengkategorikan dan menandai metadata, menghasilkan pratinjau video otomatis, dan merekomendasikan konten terkait.

Apple dikabarkan membayar 50 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp733 miliar untuk mengakuisisi startup tersebut. Sebenarnya, Apple memiliki kebiasaan membeli perusahaan kecil secara diam-diam.

Pada 2018, CEO Apple Tim Cook mengatakan bahwa perusahaan telah membeli 20 startup selama rentang enam bulan, sementara hanya enam yang diketahui publik.

"Apple membeli perusahaan teknologi yang lebih kecil dari waktu ke waktu dan kami biasanya tidak membahas tujuan atau rencana kami," ungkap Apple. 

Diketahui, Apple dapat memanfaatkan teknologi yang sedang dikerjakan Vilynx dengan berbagai cara. Salah satunya, di mana perangkat lunak Vilynx dapat membuat fungsionalitas pencarian aplikasi lebih kuat, terutama dalam hal video.

Aplikasi Apple TV dan News akan mendapatkan keuntungan dengan cara yang sama, seperti halnya Siri. Lainnya, Apple memang dikabarkan tengah mengerjakan mesin pencari untuk memuaskan regulator antitrust, dimana teknologi tersebut dapat membantu pesaingnya, Google Search.

Beberapa kali, Cook juga telah membicarakan potensi augmented reality, yang juga dapat menggunakan alat berbasis AI seperti Vilynx.

Diklaim, dalam pembelian tersebut juga akan memperdalam keahlian teknologi AI Apple, dengan sebanyak 50 insinyur dan ilmuwan data bergabung dari Vilynx, dan kantor startup Barcelona akan menjadi salah satu pusat penelitian AI utama Apple di Eropa.