Bagikan:

JAKARTA – Cardano (ADA) telah menarik perhatian para pengembang aplikasi terdesentralisasi (DApps) belakangan ini. Hal itu dibuktikan dengan masuknya sekitar 1.000-an proyek DApps yang masuk ke jaringan Cardano.

Pengembang Cardano, Input Output Global (IOG) baru-baru ini membagikan capaian penting Cardano dalam sebuah postingan Twitter. Sebanyak 1.017 proyek DApps telah masuk ke smart contract-nya.

“Ada lebih dari 1.000 proyek #BuildingOnCardano dan ekosistemnya terus berkembang. Itu 1.000+ proyek yang percaya pada blockchain Cardano dan komunitasnya. Mari kita lihat mengapa beberapa proyek ini memilih #Cardano. Dengan kata-kata mereka sendiri,” tulis tim Input Output pada 16 Juni 2022.

NFT menjadi fokus Cardano. Sekitar 40,2 persen protokol termasuk dalam kategori “koleksi NFT,” sementara lebih dari 4 persen adalah marketplace NFT. Selain proyek NFT, Cardano juga memfasilitasi berbagai aplikasi terdesentralisasi lain seperti platform media sosial, gim, metaverse dan lebih banyak lagi.

Sebagai informasi, Cardano merupakan platform blockchain publik yang bersifat terbuka dan terdesentralisasi yang menggunakan konsensus Proof-of-Stake (PoS). Cardano mulai dikembangkan oleh salah satu pendiri Ethereum, Charles Hoskinson, pada tahun 2015. Kemudian pada 2017, blockchain Cardano resmi diluncurkan.

ADA merupakan token asli Cardano. Saat ini ADA diperdagangkan di harga Rp7.411 pada pukul 14.37 WIB, Jumat, 17 Juni 2022. Harga ADA turun 0,8 persen dalam 24 jam terakhir. Kripto ADA sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masanya di level Rp44.039 pada 2 September 2021.