JAKARTA – Harga Cardano (ADA) dikabarkan naik lagi setelah perusahaan menjajaki kesepakatan dengan Industri Ethiopia guna mendesentralisasi sektor pendidikan di sana.
Pihak Cardano sendiri mengungkapkan bahwa kesepakatan tersebut merupakan kemitraan blockchain terbesar yang pernah terjadi. Hal ini diklaim akan menjangkau jutaan pengguna.
Menteri Pendidikan Ethiopia, Getahun Mekuria menyambut baik kerja sama dengan ADA. Menurutnya, kemitraan tersebut bisa meningkatkan kualitas pendidikan di negaranya.
“Inisiatif ini tentang menghadirkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan," kata Mekuria dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Coindesk, Jumat, 7 Mei.
Saat ini, Cardano menempati peringkat ke 7 setelah Tether sebagai uang kripto terbesar dunia dengan kapitalisasi pasar lebih dari 48 miliar dolar AS.
Sebagai informasi, Cardano merupakan proyek blockchain Proof of Stake (PoS) yang dibuat berdasarkan penelitian ilmiah peer-review. Cardano dikembangkan oleh berbagai ahli dari bidang lain seperti insinyur, ilmuwan, ahli matematika dan pebisnis profesional.
BACA JUGA:
ADA merupakan blockchain generasi ketiga yang berusaha mengatasi masalah skalabilitas yang kerap terjadi pada blockchain generasi kedua. Hal ini cukup mirip dengan Ethereum 2.0 yang kehadirannya ditunggu-tunggu banyak orang, sebagaimana yang dilansir dari Binance Academy.
Yang jelas, para perancang Cardano sendiri selalu menggunakan pendekatan ilmiah guna mengembangkannya dengan lebih baik lagi. Cardano mengutamakan keamanan, skalabilitas, dan interoperabilitas.
Berdasarkan laporan InvestingCube pada 6 Mei, pada pekan ini, bursa kripto raksasa Kraken mulai menghadirkan ADA dalam platformnya. Kraken juga dikabarkan berencana menawarkan 4 hingga 6 persen bagi pengguna yang sudah mempunyai ADA di wallet-nya. Tidak hanya itu, mereka juga akan mendapat hadiah untuk setiap minggu.
Masuknya ADA ke platform Kraken, kemungkinan besar akan menambah permintaan Cardano dalam jumlah yang lebih banyak dari berbagai pengguna di belahan dunia.