Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan pengembang stablecoin USDC, Circle, dikabarkan membawa USDC ke jaringan Polygon. Integrasi USDC ke jaringan Polygon memudahkan para penggunanya.

Padahal sebelumnya, pengguna yang ingin menggunakan jaringan Polygon harus memindahkan USDC dari Etherum ke Polygon terlebih dahulu. Masuknya USDC ke jaringan Polygon memangkas waktu pemindahan seperti sebelumnya.

Karenanya trader hanya perlu mengonversi fiat ke stablecoin USDC jaringan Polygon secara langsung. Pendiri Polygon, Sandeep Nailwal, menyatakan bahwa Polygon USDC memungkinkan bisnis dan pertukaran mata uang kripto mendapatkan biaya yang lebih hemat dalam melakukan transaksi.

Sementara menurut CEO Circle, Jeremy Allaire, stablecoin USDC terus meningkatkan interoperabilitasnya. Sebagai informasi, USDC diterbitkan di jaringan Ethereum, Stellar, Algorand dan sejumlah blockchain lain.

Saat ini USDC menempati urutan keempat di antara lima besar kripto berdasarkan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp78,8 triliun. USDC berada di bawah USDT, Ethereum, dan Bitcoin.

Sebelumnya, dalam acara World Economic Forum, Jeremy Allaire menyatakan pentingnya uang digital di bagi dunia internet hari ini. Bos stabelecoin terbesar nomor dua itu menilai pengawasan berlebihan dapat menjadi penghalang bagi sistem pembayaran.

Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) dan sejumlah regulator keuangan lain mengawasi cryptocurrency dengan ketat. Menurut bos USDC, hal itu menyebabakan terhambatnya adopsi uang digital.

“Banyak masalah kebijakan dan peraturan yang membatasi kekuatan memindahkan uang berkaitan dengan melucuti kebebasan ekonomi masyarakat… Pemerintah harus menerima bahwa orang menginginkan uang digital, dan ini adalah produk yang mereka inginkan,” kata Allaire.

Lebih lanjut, dia juga mengomentari kurangnya infrastruktur yang mendukung dompet digital dapat menghalangi adopsi mata uang digital itu sendiri. Allaire menggambarkan sistem pembayaran di masa depan semudah mengirim email atau melakukan panggilan telepon internasional.