Lubang Hitam Ternyata Bisa Pancarkan Suara, Ini Buktinya!
Lubang HItam (Foto: nasa.gov)

Bagikan:

JAKARTA - Lubang hitam atau black hole ternyata memiliki suara yang berhasil ditangkap oleh teleskop luar angkasa Chandra X-ray Observatory. Mulanya audio yang dirilis oleh NASA itu diperoleh sebagai data astronomi, dan kemudian diterjemahkan menjadi suara. 

Audio dari lubang hitam ini ditangkap di pusat galaksi Perseus, yang jaraknya lebih dari 200 juta tahun cahaya dari Bumi.

"Sejak tahun 2003, lubang hitam di pusat kluster galaksi Perseus telah dikaitkan dengan suara," ujar NASA dalam blog resminya yang dikutip VOI, Minggu, 8 Mei.

“Ini karena para astronom menemukan bahwa gelombang tekanan yang dikirim oleh lubang hitam menyebabkan riak di gas panas cluster yang dapat diterjemahkan ke dalam nada-nada yang tidak dapat didengar manusia sekitar 57 oktaf di bawah C tengah,” imbuhnya.

Sebenarnya, selama ini banyak terdapat kesalahpahaman bahwa ruang angkasa tak memiliki suara, karena tidak adanya media untuk gelombang suara untuk melakukan perjalanan.

Namun, para astronom NASA menyadari bahwa gas panas yang menyelimuti Perseus, kumpulan galaksi dengan lebar 11 juta tahun cahaya, dapat diterjemahkan ke dalam audio. Gas yang mengelilingi ratusan dan ribuan galaksi ini menyediakan media bagi gelombang suara untuk merambat.

NASA mensintesis ulang gelombang suara ke jangkauan pendengaran manusia dengan menskalakannya ke atas sebesar 57 atau 58 oktaf di atas nada aslinya untuk menciptakan sonifikasi.

Dalam upaya sonifikasi data astronomi sebelumnya dari observatorium, berbagai alat musik seperti biola menciptakan kembali suara-suara tersebut.

"Cara lain untuk mengatakan ini adalah bahwa mereka didengar 144 kuadriliun dan 288 kuadriliun kali lebih tinggi dari frekuensi aslinya," ujar NASA.

Suara tersebut dirilis pada acara Black Hole Week NASA dan dimasukkan sebagai bagian dari program Universe of Learning. Selain itu, NASA juga merilis sonifikasi baru dari lubang hitam lainnya.

Dipelajari selama beberapa dekade, lubang hitam di Messier 87, atau M87, menjadi terkenal setelah rilis pertama dari proyek Event Horizon Telescope pada 2019. Sonifikasi baru tidak menampilkan data EHT, tetapi melihat data dari teleskop lain yang mengamati M87 pada skala yang jauh lebih luas pada waktu yang hampir bersamaan.