Cegah Arus Modal Keluar, Ukraina Batasi Pembelian Uang Kripto
Pemerintahan Ukraina terpaksa batasi pembelian uang kripto. (foto; dok.pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Bank Nasional Ukraina (NBU) terus mengambil langkah-langkah untuk mencegah arus modal keluar  di tengah darurat militer dengan memberlakukan pembatasan besar pada pembelian mata uang kripto.

Kamis, 21 April, Bank sentral Ukraina secara resmi mengumumkan serangkaian pembatasan pada operasi lintas batas, yang melarang individu membeli cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) dengan mata uang fiat nasional, hryvnia (UAH).

Ukraina sekarang diizinkan untuk membeli Bitcoin dan cryptocurrency lainnya hanya dengan mata uang asing, dengan total pembelian bulanan dibatasi hingga 100.000 UAH (Rp47 juta). Batas yang relevan juga berlaku untuk transaksi peer-to-peer internasional.

Menurut pengumuman itu, NBU telah menganggap pembelian crypto sebagai “transaksi kuasi tunai” di samping operasi seperti setoran dompet elektronik, transaksi valuta asing, dan pembayaran perjalanan. Dengan menerapkan pembatasan transaksi semacam itu, bank sentral bertujuan untuk mencegah “aliran modal keluar yang tidak produktif” dari negara di tengah darurat militer.

"Perubahan yang relevan akan membantu meningkatkan pasar valuta asing, yang merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mengurangi pembatasan di masa depan, serta mengurangi tekanan pada cadangan internasional Ukraina," tulis NBU, seperti dikutip Cointelegraph.

Bank sentral m

engakui bahwa kebutuhan transaksi internasional telah meningkat secara besar-besaran di tengah darurat militer, dengan jutaan warga terpaksa meninggalkan Ukraina. Namun, NBU tidak dapat membayar “arus keluar modal yang tidak produktif”, yang mencakup investasi dalam mata uang kripto.

“Transaksi kuasi tunai [...] terutama dilakukan untuk menghindari pembatasan Bank Nasional saat ini, khususnya untuk berinvestasi di luar negeri, yang dilarang berdasarkan darurat militer. Oleh karena itu, transaksi yang relevan harus ditafsirkan sebagai mengarah pada arus keluar modal yang tidak produktif,” ungkap NBU.

Menurut NBU, pemerintah Ukraina mengadopsi perubahan yang relevan sebagai bagian dari resolusi dewan NBU dari 20 April 2022, yang mulai berlaku pada Rabu lalu.

Beberapa bank Ukraina telah mengadopsi pembatasan seperti itu, menurut beberapa sumber. PrivatBank, bank komersial terbesar di Ukraina, dilaporkan melarang pelanggannya membeli BTC dengan UAH pada pertengahan Maret.

Pembatasan tersebut tampaknya menimbulkan keheranan karena pemerintah Ukraina telah secara aktif bekerja untuk melegalkan cryptocurrency di tengah darurat militer. Pada bulan Maret, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani undang-undang untuk menetapkan kerangka hukum bagi negara untuk mengoperasikan pasar crypto yang diatur.