Bagikan:

JAKARTA – Messier 87 (M87) sempat menjadi pembicaraan pada tahun 2019 karena lubang hitam supermasif yang terdapat di pusatnya. Lubang hitam ini telah lama menjadi bahan penelitian, bahkan hingga dua dekade.

Setelah 22 tahun dianalisis dengan 20 teleskop, lubang hitam ini ditemukan bergerak. Hal ini disampaikan oleh tim ilmuwan internasional sebagaimana dikutip dari Engadget.

Penemuan ini memperlihatkan pancaran gelombang dari lubang hitam yang berubah secara berkala ke bagian atas dan bawah setiap 11 tahun. Pergerakan ini dengan jelas menunjukkan bahwa lubang hitam M87 memang berputar.

Lebih jelasnya, lubang hitam melahap gas dan debu dengan jumlah yang besar. Molekul dan partikel ini ditarik oleh gravitasi yang besar, tetapi sebagian partikel akan dimuntahkan dan bergerak di sekitar lubang hitam dengan kecepatan cahaya.

Sinar dari cahaya ini disebut dengan jets. Jets ini akan berputar selama periode waktu hanya dalam beberapa menit, membuat jets ini melakukan osilasi tercepat selama diamati oleh para ilmuwan. Jets ini juga menunjukkan bahwa lubang hitam bergerak.

Sementara itu, penyebab dari bergeraknya lubang hitam ini masih belum diketahui. Namun, salah satu teori menjelaskan bahwa lubang hitam berukuran kecil terbentuk karena memakan materi dari bintang melalui piringan akresi sehingga bisa berputar.

Perputaran selama ribuan tahun ini menyebabkan sejumlah lubang hitam kecil tergabung dan menjadi supermasif. Dengan ukuran yang semakin besar, lubang hitam ini  menjadi lambat dalam perputarannya.

Untuk mengakui teori ini, para ilmuwan masih terus meneliti M87 dan lubang hitamnya. Mereka juga ingin mengetahui ukuran piringan akresi M87 serta kecepatan lubang hitam dalam berputar melalui observasi dan analisis lanjutan.