Bagikan:

JAKARTA - Bank Sentral Eropa (ECB) sedang mempertimbangkan cara menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pemahamannya tentang inflasi. Ini dilakukan setelah selama bertahun-tahun meremehkan tekanan harga dan menunda awal kebijakan yang paling agresif dalam sejarahnya.

Bergabung dengan banyak perusahaan lain yang sudah menggunakan AI, ECB kini sedang menjelajahi cara untuk memproses dan menganalisis jutaan titik data. Hal itu termasuk data harga publik, statistik perusahaan, artikel berita, dan dokumen pengawasan bank untuk menghasilkan analisis yang lebih baik dalam pengambilan keputusan kebijakan.

"AI menawarkan cara baru bagi kami untuk mengumpulkan, membersihkan, menganalisis, dan menginterpretasi kekayaan data yang tersedia ini, sehingga wawasan dapat masuk ke dalam pekerjaan di bidang statistik, manajemen risiko, pengawasan perbankan, dan analisis kebijakan moneter," tulis sebuah pos blog yang diterbitkan oleh ECB pada Kamis, 28 September.

ECB selama bertahun-tahun meremehkan inflasi, dan beberapa pembuat kebijakan bahkan secara terbuka mempertanyakan model-modelnya serta keberlanjutan dalam mengambil kebijakan yang berlandaskan pada angka-angka yang selalu memerlukan revisi naik.

Salah satu dari beberapa inisiatif AI, bank tersebut ingin mendalamkan pemahamannya tentang perilaku penetapan harga dan dinamika inflasi.

Dengan menggunakan teknik web scraping, ECB dapat mengumpulkan banyak data harga secara real-time, tetapi angkanya tidak terstruktur dan tidak cocok untuk menghitung inflasi. Oleh karena itu, ECB ingin memanfaatkan AI untuk mengatur data dan meningkatkan analisisnya.

Inisiatif lainnya adalah mengotomatisasi proses klasifikasi data dari puluhan juta perusahaan, bank, dan entitas sektor publik, sehingga mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi keuangan mereka.

ECB juga berharap dapat menggunakan AI untuk menyederhanakan komunikasinya, melawan kritik yang mengatakan bahwa bahasanya yang terlalu kompleks dan teknis sulit dimengerti oleh orang biasa.

"Sebuah model bahasa besar juga dapat membantu meningkatkan teks yang ditulis oleh anggota staf, membuat komunikasi ECB lebih mudah dipahami oleh publik," kata bank tersebut.

"Terkait dengan itu, kami telah menggunakan terjemahan mesin jaringan saraf untuk waktu yang cukup lama sekarang untuk membantu kami berkomunikasi dengan warga Eropa dalam bahasa ibu mereka," kata bank itu.