Peneliti Ciptakan Cara Sederhana Uji Masker, Buff Paling Tak Aman
Ilustrasi (VOI/Febrian)

Bagikan:

JAKARTA - Penggunaan masker menjadi salah satu tameng utama pencegah penyebaran COVID-19. Untuk itu peneliti dari Universitas Duke menciptakan cara sederhana untuk menguji efektivitas berbagai jenis masker yang ada. Tak terduga, ternyata masker yang terbuat dari kain fleece seperti buff paling tidak aman. Masker jenis itu justru membuat tetesan udara atau droplets semakin banyak.

Penelitian ini berawal ketika seorang profesor dari Duke's School of Medicine membantu kelompok lokal membeli masker dalam jumlah besar untuk didistribusikan kepada anggota komunitas yang membutuhkan. Ia ingin memastikan kelompok tersebut membeli masker yang benar-benar efektif. 

Dalam studi yang diterbitkan Science Advances Jumat lalu, para peneliti mendemonstrasikan metode sederhana menggunakan sinar laser dan ponsel untuk menguji efisiensi masker. Mereka mempelajari penyebaran droplets atau tetesan pernafasan selama seseorang melakukan percakapan biasa. 

"Kami menggunakan kotak hitam, laser dan kamera," kata Martin Fischer salah satu peneliti kepada CNN. "Sinar laser diperluas secara vertikal untuk membentuk lembaran tipis cahaya, yang kami pancarkan melalui celah di kiri dan kanan kotak."

Sementara itu di bagian depan kotak disediakan lubang agar seseorang dapat berbicara ke dalamnya. Kamera ponsel ditempatkan di bagian belakang kotak untuk merekam cahaya yang menyoroti droplets ketika seseorang berbicara. Lewat rekaman itulah droplets kemudian dihitung menggunakan algoritma komputer sederhana.

Alat uji coba masker (Sumber: Universitas Duke)

Mana yang efektif?

Penelitian tersebut menguji setidaknya 14 jenis masker  termasuk masker N95 yang digunakan secara profesional oleh para tim medis. Pertama, pengujian dilakukan dengan cara memperhatikan seseorang berbicara tanpa menggunakan masker dengan menggunakan kotak tersebut. Lalu orang tersebut melakukannya lagi dengan menggunakan masker. Setiap masker diuji 10 kali. 

Hasilnya, masker yang paling efektif adalah N95. Dibawahnya ada masker bedah tiga lapis dan masker yang terbuat dari bahan katun yang dibuat oleh banyak orang di rumah juga berkinerja baik.

Sementara itu masker yang kurang baik untuk digunakan terbuat dari kain fleece atau imitasi benang woll seperti buff. Kain ini biasanya digunakan untuk pembuatan sweater dan hoodie. 

Faktanya, mengenakan masker jenis kain fleece malah menghasilkan jumlah droplets lebih tinggi karena bahan tersebut tampaknya memecah droplets menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah terbawa udara. "Kami terkejut saat menemukan jumlah partikel droplets yang diukur ketika menggunakan fleece sebenarnya melebihi jumlah parikel yang diukur tanpa menggunakan masker," kata Fischer. 

Selain fleece, masker bandana lipat dan masker rajutan juga tidak memberikan banyak perlindungan. "Kami ingin menekankan bahwa kami benar-benar mendorong orang untuk memakai masker, namun kami ingin mereka memakai masker yang benar-benar berfungsi," ujar Fischer.

Jenis-jenis masker (Sumber: Universitas Duke)

Jenis-jenis masker

1. Masker bedah

2. Valved N95

3. Rajut

4. PolyProp

5. Poly/Katun

6. MaxAT

7. Katun2

8. Katun4

9. Katun3

10. Katun1

11. Fleece

12. Bandana

13. Katun5

14. Fitted N95