Bagikan:

JAKARTA - Lubang hitam memang menjadi fenomena yang paling misterius di alam semesta, membuat siapa saja penasaran apa yang ada di dalam sana. Penelitian baru-baru ini sedikit memberikan kita jawaban.

Studi dari University of Michigan menunjukkan bahwa lubang hitam atau black hole hanyalah hologram. Namun, para peneliti itu tidak mengatakan bahwa lubang hitam adalah hologram seperti kebanyakan orang membayangkan hologram, semacam proyeksi sci-fi.

Sebaliknya, mereka menggunakan ide hologram untuk mengeksplorasi bagaimana bagian dalam lubang hitam terhubung ke bagian luar. 

Dipimpin oleh Enrico Rinaldi, studi ini didasarkan pada ide yang dikenal sebagai dualitas holografik yang menyatakan teori gravitasi dan teori partikel secara matematis adalah hal yang sama.

Tetapi, teori gravitasi menjelaskan dimensi ketiga, sedangkan teori partikel menjelaskan dimensi kedua. Sejauh ini, kedua teori tersebut relevan dalam menggambarkan bagaimana lubang hitam beroperasi.

Kemudian, apa arti ide dualitas holografik ini bagi lubang hitam dan apa yang ada di dalamnya?

"Konsep kami tentang bagian dalam lubang hitam didasarkan pada teori gravitasi, yang menunjukkan bahwa lubang hitam itu beroperasi di dimensi ketiga," ungkap Rinaldi.

Ruang serta waktu bergerak masuk melalui lubang hitam dari luar. Tetapi, menghitung bagian luar lubang hitam tidak dengan cara yang sama seperti bagian dalamnya. Bagian luar lubang hitam dianggap datar, meskipun bagian dalamnya beroperasi dalam 3D. 

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menghitung dengan menggunakan dua metode simulasi pada saat yang sama dan menggambarkan seperti apa gravitasi lubang hitam itu.

Bagian dalam lubang hitam memiliki tarikan gravitasi sedemikian rupa sehingga tidak dapat terlihat apa yang terjadi dengan mata manusia, harus dihitung secara matematis. Cara manusia memahami apa yang terjadi di dalam lubang hitam adalah dijelaskan melalui proyeksi holografik.

Menghitung Bagian Dalam Lubang Hitam

Dalam hal ini, hologram adalah gambar datar (2D) yang menunjukkan gambar dalam tiga dimensi (3D). Misalnya seperti Tupac holografik atau 2-Pac, dimana citra Tupac 3D diproyeksikan secara holografik ke panel 2D mylar.

Ini memberikan informasi visual yang sama dengan yang mereka dapatkan dengan Tupac 3D asli, meskipun apa yang sebenarnya mereka lihat semuanya ada di permukaan 2D.

Menggunakan model matriks kuantum untuk mempelajari hubungan antara teori gravitasi dan teori partikel, para peneliti telah menggambarkan lubang hitam dengan pusat tiga dimensi yang diproyeksikan berkat partikel dihitung dalam dua dimensi.

Kesimpulan perhitungan terbaru itu, bagian dalam lubang hitam saat ini hanya dapat dijelaskan secara matematis. Sampai manusia memiliki kemampuan untuk memahami bagian dalam lubang hitam dengan cara yang tidak sesuai dengan pemahaman saat ini tentang sifat alam semesta, dan tidak akan benar-benar yakin jika apa yang dilihat ada di sana.