JAKARTA - Embracer Group, telah menghabiskan 8,1 miliar dolar AS (Rp113 triliun) untuk 62 akuisisi pada tahun 2020 silam. Dan tampaknya, perusahaan asal Swedia itu tidak memiliki niat untuk memperlambat akuisisinya.
Berbicara dengan Financial Times, dikutip dari VGC, CEO Embracer Lars Wingefors mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk melanjutkan lebih banyak akuisisi untuk beberapa bulan dan tahun mendatang.
Embracer ingin memperluas areanya di pasar free-to-play. Dia juga mengatakan bila dia ingin berinvestasi di ruang permainan gratis, serta di negara-negara seperti Inggris, AS, Polandia, Prancis, dan Cina.
Embracer telah melakukan sejumlah akuisisi selama beberapa bulan dan tahun terakhir, termasuk orang-orang seperti Dark Horse Media, Gearbox Entertainment, 3D Realms, dan banyak lagi. Pada November tahun lalu, perusahaan mengatakan berencana membuat 37 akuisisi lagi selama periode 12 bulan mendatang.
BACA JUGA:
Tahun lalu Embracer telah mengakuisisi pengembang Borderlands Gearbox hingga 1,4 miliar dolar AS (Rp19 triliun). Kemudian, pada tahun 2021 ia membeli pengembang pelabuhan World War Z dan Witcher 3 Saber.
Bulan lalu Embracer mengakuisisi Dark Horse Media, salah satu penerbit buku komik AS terkemuka, dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Embracer Group mengatakan bahwa di semua label penerbitan dan studio pengembangannya, mereka berencana merilis lebih dari 25 gim AAA pada April 2026.
Di luar daripada ini, sudah banyak perusahaan yang melakukan akuisisi. Microsoft, Nintendo, dan Sony telah membuat percikan besar di industri dalam beberapa bulan terakhir dengan akuisisi besar-besaran yang dilakukan.