Bagikan:

JAKARTA - Penjelajah Perseverance milik NASA membuat sejarah pada akhir 2021 ketika mengumpulkan sampel pertama batuan Planet Mars. Tetapi, robot penjelajah itu kerap menghadapi tantangan sulit di planet merah itu.

Semua batuan yang dikumpulkan Perseverance akan disegel dalam tabung, kemudian di taruh di permukaan planet merah sehingga dapat dikumpulkan oleh penjelajah lain di masa depan.

Sampel kemudian akan dimuat ke kendaraan pendakian, dikirim ke orbit, dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa lain, dan dibawa kembali ke Bumi.

Guna mencegah beberapa masalah kembali terulang, sekarang para ilmuwan NASA sedang melakukan eksperimen di Bumi untuk mempelajari lebih lanjut tentang jenis batuan yang bisa dihadapi oleh robot penjelajah.

Hal ini guna membantu mengumpulkan sampel dengan lebih lancar di masa depan. Perseverance diketahui mengalami masalah ketika mencoba mengumpulkan sampel batuan pertamanya, yang dijuluki Roubion.

Upaya awal (dilakukan pada Agustus 2021) tampaknya berjalan dengan baik sampai robot penjelajah memeriksa tabungnya dan ternyata kosong. Masalahnya batu itu terlalu rapuh, yang membuatnya sulit untuk dikumpulkan.

Namun usaha kedua berhasil, tetapi peneliti ingin mempelajari lebih lanjut tentang apa yang terjadi selama upaya pertama. Para ilmuwan berpikir masalahnya ada hubungannya dengan berapa banyak air yang telah terpapar pada Roubion selama masa hidupnya.

"Dari bebatuan yang kami lihat, Roubion memiliki bukti interaksi paling banyak dengan air. Itu sebabnya itu berantakan," ungkap Ilmuwan Proyek Perseverance Ken Farley dari Caltech, seperti dikutip dari Slashgear, Jumat, 18 Februari.

Mempelajari lebih lanjut tentang batuan seperti Roubion, peneliti NASA mengunjungi Cagar Ekologi Santa Margarita di California. Mereka menemukan batu di sana yang agak padat, seperti Roubion, tetapi juga bisa hancur. Mereka mengumpulkan setengah lusin sampel kemudian dibawa ke lab.

Tim di sana menemukan bahwa bebatuan yang rumit ini harus didekati dengan hati-hati, karena bahkan perubahan kecil pada kekuatan atau kecepatan perkusi bor dapat menyebabkan bebatuan tersebut hancur. Namun, mereka mampu mengumpulkan informasi berharga tentang cara mengebor target yang rumit ini.

Sejauh ini, Perseverance telah mengumpulkan enam sampel, dan proses pengambilan sampel sebagian besar berjalan lancar. Tetapi, dengan memiliki pengalaman mengebor jenis batuan yang rumit ini berarti tim siap untuk sampel yang lebih sulit di masa mendatang.