YouTube Banting Tulang untuk Terjun ke NFT dan Web3 Tahun Ini, Berbarengan dengan Metaverse
YouTube mengisyaratkan fitur Web3 datang ke platform video. (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Tahun ini YouTube bakal bekerja keras untuk meluncurkan produk serta fitur baru yang berbasis Web3, blockchain dan non-fungible token (NFT), serta minatnya pada metaverse.

Dalam hal ini, perusahaan beralasan akan memanfaatkan teknologi yang saat ini berkembang untuk menghalau penipuan di pasar seni digital, yang tumbuh cepat dan menawarkan pengalaman menonton pada konten gim.

Chief Product Officer YouTube, Neal Mohan, dalam unggahan blog resminya mengisyaratkan integrasi Web3 di masa depan. Dia mengutip potensi NFT untuk memungkinkan pembuat konten membangun hubungan yang lebih dalam dengan penggemar mereka, dan lebih jauh memonetisasi konten YouTube mereka.

"Memberikan cara yang dapat diverifikasi bagi penggemar untuk memiliki video, foto, seni, dan bahkan pengalaman unik dari pembuat konten favorit mereka dapat menjadi prospek yang menarik,” kata Mohan.

NFT adalah token digital yang ada di jaringan blockchain, seperti Ethereum, yang digunakan untuk memverifikasi kepemilikan atas suatu aset. Biasanya, NFT menunjukkan kepemilikan gambar, video, karya musik, atau bahkan tanah virtual.

Lebih lanjut, Mohan menambahkan bahwa dia ingin mengambil pendekatan yang bijaksana untuk integrasi Web3 apa pun.

“Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memastikan kami mendekati teknologi baru ini secara bertanggung jawab, tetapi kami pikir ada potensi luar biasa juga,” ujar Mohan.

Meski Mohan tidak merinci dengan jelas, ada kemungkinan YouTube dapat mengintegrasikan NFT sedemikian rupa sehingga pemegang koleksi NFT tertentu dapat memperoleh akses eksklusif ke konten kreator, atau lencana khusus selama streaming langsung.

Dengan menjual video, atau segmen video berbasis NFT, juga dapat memberikan mekanisme monetisasi tambahan bagi konten kreator.

Lainnya, Mohan menyatakan YouTube juga telah memprioritaskan metaverse, sebuah elemen dari gerakan Web3 yang menggambarkan dunia virtual bersama di mana orang biasanya berinteraksi melalui avatar.

Tetapi perusahaan belum memiliki ide yang kuat, satu kemungkinan akan memungkinkan pengguna untuk menonton video bersama dalam metaverse.

Secara umum, untuk saat ini YouTube hanya akan fokus pada video yang terkait dengan, "permainan, di mana kami akan bekerja untuk menghadirkan lebih banyak interaksi ke permainan dan membuatnya terasa lebih hidup," tutur Mohan.

Ini bukan pertama kalinya seorang eksekutif YouTube mengisyaratkan fitur Web3 datang ke platform video. Bulan lalu, CEO YouTube Susan Wojicki mengatakan dia sedang mencari cara untuk memperluas ekosistem YouTube dan dapat mencakup penambahan seperti NFT.

Terakhir, Mohan menyebutkan beberapa fitur baru yang direncanakan untuk kreator YouTube tahun ini, seperti Pedoman Channel, mengurutkan komentar untuk streaming langsung, dan Super Chat (tip) untuk YouTube Shorts. Demikian dikutip dari Reuters, Jumat, 11 Februari.