<i>Sticker Link</i> Instagram Stories Ternyata Bisa Jadi Sarang Misinformasi Vaksin
Fitur Stories milik Instagram kini menjadi salah satu sarang baru anti-vaksin yang dijuluki anti-vaxxers. (foto: dok. instagram)

Bagikan:

JAKARTA - Media sosial saat ini sedang rajin bersih-bersih misinformasi yang disebarluaskan oleh anti-vaksin. Namun, ke mana perginya gerakan tersebut?

Menurut laporan terbaru dari Media Matters, fitur Stories milik Instagram kini menjadi salah satu sarang baru anti-vaksin yang dijuluki anti-vaxxers.

Laporan tersebut mengungkap terdapat lusinan anti-vaxxers yang menggunakan fitur Stories untuk mempromosikan acara, menjual produk bahkan mengarahkan pengguna Instagram ke platform media sosial alternatif mereka, di mana mereka tidak dilarang di sana.

Salah satu fitur spesifik yang menjadi fokus laporan Media Matters adalah sticker link, yang diluncurkan Instagram ke semua penggunanya akhir tahun lalu.

Sticker link memberi pengguna kemampuan untuk menambahkan tautan ke situs web pihak ketiga ke konten Stories mereka.

Selama bertahun-tahun, Instagram tidak mengizinkan mengunggah tautan di luar platform, selain dari satu tautan yang diizinkan pengguna untuk ditambahkan ke halaman profil mereka.

Dengan sticker link, akhirnya memberi pengguna fungsi tersebut, serta memberi anti-vaxxers cara untuk mengambil untung dari akun mereka.

Menurut persyaratan layanan Instagram, platform akan menghapus kemampuan akun untuk memposting sticker link jika mereka berulang kali membagikan hal-hal seperti ujaran kebencian dan informasi yang salah, atau konten lain yang melanggar Pedoman Komunitas perusahaan.

Namun, karena Instagram Stories bersifat sementara, alias konten yang diunggah akan menghilang setelah 24 jam, anti-vaxxers, ahli teori konspirasi, dan pengguna jahat dapat menyebarkan informasi yang salah dan tautan berbahaya ke pengikut mereka sebelum sempat dilaporkan.

Selain itu, beberapa anti-vaxxers yang menerapkan metode ini di Instagram menggunakan akun cadangan yang mereka sadari kemungkinan hanya sementara.

Memberikan penangguhan, penghapusan fitur, atau hukuman lain karena melanggar kebijakan Instagram mungkin berhasil bagi sebagian besar pengguna yang beritikad baik, tetapi anti-vaxxers tidak berperilaku baik.

Banyak yang sudah menghindari larangan dan menggunakan akun yang diatur secara ketat untuk menyebarkan misinformasi anti-vaxxers melalui Instagram Stories dan menautkan sticker link secepat mungkin sebelum akun Instagram terbaru mereka juga ditutup.

Menurut  Mashable, Jumat, 28 Januari, Instagram telah berjuang selama bertahun-tahun dalam menangani anti-vaxxers di platform mereka. Perusahaan telah mengambil beberapa tindakan terhadap misinformasi anti-vaksin, seperti melarang tagar terkait anti-vaxxer, bahkan sebelum pandemi COVID-19.

Stories dan sticker link yang digunakan untuk menyebarkan misinformasi anti-vaksin hanyalah contoh lain tentang bagaimana anti-vaxxers akan menggunakan alat apa pun yang mereka miliki untuk menginformasikan yang mereka ketahui, terlepas dari kebenarannya.