Bagikan:

JAKARTA – Tesla Inc boleh dibilang adalah sebuah anomali di tengah  kekurangan pasokan chip global. Perusahaan mobil milik Elon Musk ini seperti tak terlalu terpengaruh masalah rantai pasokan chip yang  melanda di dunia.

Bahkan para ahli, Rabu, 26 Januari menyebut Tesla Inc diperkirakan akan membukukan rekor pendapatan  tahun ini. Akan tetapi analis dan investor berfokus pada seberapa cepat Tesla dapat meningkatkan produksinya di dua pabrik baru tahun ini dengan perubahan teknologi serta baterai dan kendala rantai pasokan lainnya mengaburkan pendapat itu.

Chief Executive Officer, Elon Musk, menjanjikan peta jalan produk yang diperbarui pada Rabu, 26 Januari, dengan memperhatikan kerangka waktu untuk peluncuran Cybertruck dan mobil listrik lain yang diharapkan seharga 25.000 dolar AS (Rp358 juta).

"Saya tidak akan terkejut jika Tesla memiliki beberapa tantangan manufaktur yang signifikan, untuk memproduksi struktur kendaraan baru dan baterai baru dalam volume tinggi," kata analis Guidehouse Insights Sam Abuelsamid, seperti dikutip oleh Reuters.

Tesla telah melewati krisis rantai pasokan global lebih baik daripada pembuat mobil lain, dan menghasilkan rekor jumlah kendaraan dan pendapatan yang diperkirakan akan naik 52% pada kuartal keempat menjadi 16,4 miliar dolar AS, menurut data Refinitiv.

“Margin kotor industri otomotif, diperkirakan akan datar atau naik sedikit dari kuartal sebelumnya, meskipun lingkungan inflasi memiliki dampak negatif pada biaya komponen,” kata Gene Munster, Managing Partner di perusahaan modal ventura Loup Ventures.

Pabrik Baru

Analis mengatakan dua pabrik baru Tesla di Texas dan Berlin pada akhirnya dapat menggandakan kapasitas produksi Tesla, tetapi tidak jelas apakah Tesla sudah memulai produksinya di situ.

Musk mengatakan pabrik baru akan menggunakan teknologi manufaktur seperti membuat bodi hanya dalam dua bagian atau lebih dan mengintegrasikan baterai generasi berikutnya ke dalam bodi kendaraan. Ini adalah sesuatu yang baru dalam teknologi perakitan mobil saat ini.

Sementara teknologi baru akan membantu mengurangi jumlah suku cadang kendaraan, sehingga mengurangi kompleksitas manufaktur dan menurunkan biaya, itu bisa menjadi "risiko produksi yang signifikan," kata Musk pada tahun 2020.

Selain itu, investor ingin mendengar tentang prospek rantai pasokan, dengan produsen mobil berusaha keras untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik.

Tesla mengharapkan kendaraan pertama yang dilengkapi dengan baterai 4680 sendiri yang dapat memberikan jangkauan mobil lebih jauh dan menurunkan biaya mereka, akan dikirimkan ke pasar awal tahun ini, tetapi tidak jelas kapan baterai tersebut dapat diproduksi secara massal.

Pemasok baterai utama Tesla, Panasonic akan mulai memproduksi baterai baru untuk Tesla mulai awal 2023 di Jepang, Nikkei melaporkan hal itu pada Senin lalu. Sementara LG Energy Solution juga menargetkan produksi tahun 2023 dari baterai 4680 sel, menurut laporan Reuters tahun lalu.

Cybertruck

Pada tahun 2019, Musk meluncurkan truk pikap listrik futuristik Tesla, yang bertujuan untuk mendapatkan pijakan di segmen yang populer dan menguntungkan di pasar AS.

Musk, yang sering melewatkan target peluncuran truk tersebut yang sudah ditetapkannya sendiri. Hal ini telah menunda produksi Cybertruck dari akhir 2021 hingga akhir 2022. Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Tesla mentargetkan untuk memulai awal produksi model yang sangat dinanti-nantikan konsumen di AS itu pada awal 2023, dengan mengatakan bahwa mereka sedang membuat perubahan fitur dan fungsi dari versi aslinya.

"Ini adalah pertama kalinya Tesla mengeluarkan kendaraan dengan persaingan serius," kata Sam Fiorani, wakil presiden di AutoForecast Solutions, merujuk pada Ford dan Rivian, yang berencana untuk meningkatkan produksi di segmen yang sama.

Karena sangat sulit untuk menembus pasar truk AS - wilayah asal pembuat mobil "Tiga Besar" Amerika, Tesla kemungkinan akan mengejar "pejuang akhir pekan atau pembeli gaya hidup" daripada pembeli komersial tradisional.

Musk pada tahun 2020 berjanji bahwa dalam tiga tahun ini Tesla akan menawarkan mobil listrik seharga 25.000 dolar AS yang dapat mengemudi sendiri. Ini adalah harga termurah untuk mobil listrik dengan teknologi canggih itu.

Wakil presiden Tesla, Lars Moravy, mengatakan pada bulan Oktober lalu bahwa perusahaan tidak akan menambah kendaraan baru sementara sel baterai masih dibatasi, dan produksi model yang ada akan diprioritaskan.

"Investor jangka panjang peduli dengan Model 2," kata Munster dengan harga kendaraan saat ini, Tesla tidak akan mampu meningkatkan volume hingga 50% setiap tahun.