Bagikan:

JAKARTA - Sejak berdiri dari 2003 hingga saat ini, bisa dibilang jajaran model pilihan mobil yang ditawarkan Tesla tidaklah banyak. Namun dengan fokus hanya pada mobil listrik dengan tak banyak model serta investasi pada infrastruktur pengisian daya, Tesla menjelma menjadi raksasa produsen mobil listrik beberapa tahun belakangan.

Namun dominasi Tesla kini mulai terusik oleh BYD. Benar Tesla masih menjadi produsen mobil listrik murni terbesar di dunia, tapi jika angka itu diadu antar produsen mobil ramah lingkungan (EV, PHEV, dan hybrid) maka BYD adalah juaranya dalam tiga tahun terakhir.

Bahkan, BYD malah mengalahkan Tesla khusus kuartal terakhir tahun 2023, di mana, BYD lebih banyak menjual mobil listrik murni dari Tesla.

Cybertruck adalah jajaran model terbaru Tesla yang dikenalkan akhir 2023 untuk mengisi kekosongan portofolio Tesla di segmen pikap listrik mewah.

Namun tak lama lagi, Tesla dikabarkan bakal melahirkan produk baru yang lebih terjangkau, yakni sebuah crossover kompak bernama "Redwood". Rencananya, mobil listrik ini akan mulai diproduksi pada pertengahan tahun 2025.

Dilansir Reuters, 24 Januari, kabar ini berasal dari empat sumber terpercaya yang mengetahui rencana Tesla. Dua di antaranya menyebut crossover tersebut sebagai model kompak.

CEO Tesla, Elon Musk, memang sudah lama menyebut di depan investor dengan rencana menghadirkan kendaraan listrik terjangkau dan taksi otonom yang diproduksi menggunakan platform mobil listrik generasi terbaru yang lebih murah.

Model-model tersebut, termasuk mobil seharga 25.000 dolar AS atau setara Rp392 jutaan dan diharapkan dapat bersaing dengan mobil berbahan bakar bensin yang lebih murah dan sejumlah kendaraan listrik murah lainnya, seperti yang dibuat banyak oleh BYD.

Tesla juga disebut telah mengirimkan "permintaan penawaran" atau undangan untuk mengajukan penawaran untuk model "Redwood" kepada para pemasok tahun lalu. Mereka memperkirakan volume produksi mingguan sebesar 10.000 kendaraan. Produksi diperkirakan akan dimulai pada Juni 2025.

Waktu peluncuran kendaraan kompak generasi terbaru ini menjadi salah satu pertanyaan yang paling banyak diajukan oleh investor kepada Tesla menjelang laporan hasil keuangan kuartalan pada Rabu sore ini, 24 Januari. Dalam laporan tersebut, Tesla diperkirakan akan memperkirakan kenaikan pengiriman sebesar 21 persen pada tahun 2024, jauh di bawah target tahunan jangka panjang 50 persen yang ditetapkan Musk sekitar tiga tahun lalu.

Pada bulan Mei tahun lalu, Musk juga mengatakan bahwa Tesla sedang mengerjakan dua produk baru, dengan potensi penjualan gabungan mencapai 5 juta kendaraan per tahun.

"Baik desain produk maupun teknik manufaktur berada jauh di atas apa pun yang ada di industri ini," ujarnya dalam pertemuan pemegang saham tahunan Tesla.

Dengan rencana kehadiran "Redwood", harapan akan kehadiran mobil listrik Tesla yang lebih terjangkau dan mudah diakses semakin nyata. Patut ditunggu perkembangan selanjutnya, semoga perkembangan dan peluncurannya tidak seperti yang dialami Cybertruck.