LinkedIn Adopsi Fitur Live Audio Clubhouse di Platformnya, Seperti Apa?
LinkedIn menjadi pemain baru dalam media sosial yang berbasis live audio. (foto : Dok. LinkedIn)

Bagikan:

JAKARTA - LinkedIn menjadi pemain baru dalam media sosial yang berbasis live audio. Fitur yang telah diuji sejak Maret tahun lalu ini rencananya akan segera diluncurkan bulan ini, dalam versi beta.

Persis seperti Clubhouse, dalam LinkedIn Live penyelenggara acara virtual akan menjadi tuan rumah atau host. Pengguna bisa menentukan acara apa yang akan mereka gelar. Tuan rumah juga dapat memoderasi diskusi, sementara peserta bisa berbicara satu sama lain selama acara berlangsung.

Acara yang digelar akan berjalan di alat internal yang telah dibuat LinkedIn. Saat diluncurkan akhir bulan ini, LinkedIn Live akan menyertakan alat untuk menjalankan konten interaktif end-to-end, tanpa perlu menggunakan perangkat lunak pihak ketiga.

“Filosofi kami adalah membuat penyelenggara memegang kendali. Kami ingin membuatnya lebih mudah untuk menjadi tuan rumah meja bundar virtual, obrolan apapun, dan banyak lagi. Beberapa mungkin ingin acaranya lebih formal, atau kurang formal. Beberapa mungkin ingin berkomunikasi dengan audiens mereka, untuk membuka diri. Kami memberikan interaktivitas dan dukungan profesional," ungkap Manajer Produk LinkedIn, Jake Poses.

Selama setahun terakhir, LinkedIn telah bereksperimen dengan fitur lain seperti opsi tiket berbayar yang mulai diuji pada September tahun lalu, meskipun untuk saat ini, Poses mengonfirmasi bahwa acara interaktif diluncurkan sebagai layanan gratis, tanpa adanya pembelian tiket pada saat ini.

LinkedIn telah berupaya mengembangkan komunitas Kreator yang lebih luas dan lebih aktif dalam beberapa bulan terakhir. Untuk tujuan ini, ia bahkan meluncurkan dana 25 juta dolar AS dan inkubator musim gugur lalu.

Poses mengatakan bahwa sekarang 1,5 juta Kreator telah diberikan akses untuk menggunakan LinkedIn Live. Poses menambahkan bahwa seiring waktu LinkedIn juga berharap untuk mendapatkan bisnis dan organisasi yang lebih besar untuk membangun acara di LinkedIn.

Namun, dengan organisasi yang lebih besar, seringkali datang anggaran yang lebih besar, lebih banyak infrastruktur yang ditujukan untuk nilai produksi yang lebih tinggi, dan kemungkinan akan segera menerapkan penjualan tiket dan layanan lainnya.

Sebagai informasi, LinkedIn tak sendiri dalam mengadopsi fitur Clubhouse di platformnya. Perusahaan teknologi besar lainnya membuat versi live audio room mereka sendiri adalah Facebook, Twitter dan Discord.

LinkedIn mungkin sedikit terlambat, tetapi formatnya mungkin terbukti sukses dalam jangka panjang, dengan banyak penggunanya yang ingin belajar dari mereka yang bersedia berbagi pengetahuan, dan pengalaman. Demikian dikutip dari TechCrunch dan Engadget, Jumat, 7 Januari.