Bagikan:

JAKARTA - Produsen mobil Stellantis dan pemegang merek Chrysler mengatakan pada Rabu, 5 Januari,  bahwa pihaknya berencana untuk beralih ke jajaran mobil all-electric pada tahun 2028. Menurut kepala eksekutif merek di Amerika Utara, Chris Feuell, mereka juga berencana memperkenalkan produk baru, termasuk kendaraan utilitas.

Chrysler dijadwalkan untuk menunjukkan mobil konsep Airflow di Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, yang menawarkan pandangan  mereka terhadap mobil masa depan lengkap dengan segala desain serta fitur modernnya  guna meningkatkan penjualan.

Menurut Chris Feuell, merek tersebut akan menawarkan EV pertamanya pada tahun 2025 dan menambah kendaraan listrik tambahan saat ia beralih dari jajaran mesin bertenaga bensin.

"Kami sepenuhnya mengubah portofolio untuk Chrysler antara 2025 dan 2028, dan seterusnya," kata Feuell dalam sebuah wawancara, yang dikutip Reuters.

Chrysler pertama kali menggunakan nama Airflow pada sedan ramping dan ringkas pada pertengahan 1930-an.

Stellantis mengatakan Juli lalu pihaknya berencana untuk menginvestasikan lebih dari 30 miliar euro (Rp 488 triliun) hingga tahun 2025 untuk elektrifikasi jajaran kendaraannya. Alfa Romeo dijadwalkan menjadi merek Stellantis pertama di Amerika Utara yang seluruhnya elektrik pada tahun 2027.

Perusahaan, yang dibentuk pada Januari 2021 dari penggabungan pembuat mobil Italia-Amerika Fiat Chrysler dan PSA Prancis, mengatakan pihaknya menargetkan lebih dari 70% penjualan di Eropa dan lebih dari 40% di Amerika Serikat adalah  kendaraan rendah emisi - baik baterai atau listrik hibrida - pada tahun 2030.

Sebelumnya dikatakan 14 merek kendaraannya, termasuk Chrysler, akan menawarkan kendaraan listrik sepenuhnya.

Pembuat mobil tersebut mengatakan EV-nya akan dibangun di atas empat platform listrik dan memiliki jarak tempuh 500 hingga 800 km (300 hingga 500 mil) dengan sekali pengisian daya. “Sebagian besar kendaraan Chrysler baru akan dibangun di atas platform EV besar,” kata Feuell.

Mei lalu, CEO Stellantis Carlos Tavares mengatakan setiap merek perusahaan akan menerima dana selama 10 tahun ke depan untuk membuktikan diri.

Feuell, yang bergabung dengan pembuat mobil September lalu, menolak untuk mengatakan berapa banyak investasi yang akan diterima merek Chrysler, tetapi mengatakan lineup akan berkembang melampaui 300 sedan dan minivan Pacifica.

Chrysler menjual lebih dari 115.000 kendaraan tahun lalu di Amerika Serikat, kebanyakan Model Chrysler 300 dan Pacifica. Jumlah itu masih jauh rekor penjualan tahun 2005 yang hampir mencapai 650.000 kendaraan. Ketika itu mobil sport Crossfire, mobil kompak PT Cruiser dan mobil Sebring mendominasi penjualan mereka.

Menurut perusahaan riset AutoForecast Solutions, Chrysler akan mengakhiri produksi sedan 300 pada Desember 2023 dan memulai produksi utilitas yang telah terdaftar sebagai Airflow pada Juli 2024 di pabrik Belvidere, Illinois. Chrysler belum mengkonfirmasi rencana tersebut.

Model yang ada akan mendapatkan remake yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengalaman konsumen, termasuk konfigurasi tempat duduk baru dan integrasi teknologi seperti pembaruan perangkat lunak over-the-air dan aplikasi berbasis kecerdasan buatan seperti navigasi, bantuan suara, e-commerce, dan layanan pembayaran, kata Feuell. Kustomisasi akan menjadi elemen kunci.

"Chrysler belum menjadi merek yang telah diinvestasikan selama 10 tahun terakhir," katanya. "Bagian dari memulihkan dan merevitalisasi merek adalah tentang produk tetapi juga tentang pengalaman pelanggan."