Demi Hentikan Gempuran China, Stellantis Siapkan Mobil EV dengan Harga Terjangkau
Fiat Centoventi Concept. (Dok. Stellantis)

Bagikan:

JAKARTA - Stellantis, perusahaan multinasional dengan fokus pada ekspansi kendaraan listrik (EV), berencana untuk menghadirkan pilihan model kepada pelanggan yang berminat beralih ke mobil listrik dengan harga terjangkau.

Langkah ini sejalan dengan upaya mereka untuk memperluas jajaran Battery Electric Vehicle (BEV) dan tetap bersaing dengan para produsen mobil lain di Eropa, terutama merek-merek China yang dikenal dengan mobil berkualitas tinggi namun harga terjangkau.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu, 5 Agustus, Stellantis berambisi untuk meluncurkan model EV yang terinspirasi dari Fiat Panda, sebuah hatchback legendaris dari Italia.

CEO Fiat, Olivier Francois, mengungkapkan bahwa mobil listrik ini akan dibanderol dengan harga termurah di segmen mobil listrik, yakni di bawah 25.000 euro (sekitar Rp418,3 juta).

"Ada permintaan yang nyata untuk mobil listrik yang lebih terjangkau," kata Francois.

Jika ini berhasil, mobil yang dapat dikategorikan sebagai entry-level akan lebih ekonomis dibandingkan BYD Dolphin yang dijual dengan harga sekitar Rp490 jutaan dan akan menjadi pesaing serius untuk VW ID.2 yang juga diharapkan memiliki harga sekitar Rp320 jutaan.

Mobil listrik murah ini akan mengambil desain dari model konsep Centoventi yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019. Francois juga mengungkapkan rencana peluncuran mobil listrik ini pada musim panas 2024.

Fiat bukanlah pemain baru dalam segmen kendaraan listrik. Merek asal Italia ini sebelumnya telah merilis model 500e dan SUV kompak 600e, keduanya menonjolkan desain dan performa yang mengesankan.

Selain merek Fiat, Stellantis juga mengumumkan rencana untuk brand lain seperti Citroen yang akan memasuki pasar EV dengan mobil perkotaan pada awal tahun depan. Mobil Citroen ini juga akan dijual dengan harga di bawah 25.000 euro atau sekitar Rp400 juta dan menawarkan jangkauan baterai lebih dari 300 km.

Mobil ini akan disebut e-C3, merupakan versi listrik dari model SUV kompak C3 dan Stellantis memposisikan Citroen e-C3 untuk bersaing dengan Dacia Spring dan Renault 5, yang direncanakan akan dipasarkan di Eropa dalam waktu dekat.

Untuk menghemat biaya produksi, Citroen e-C3 akan menggunakan komponen yang sama dengan beberapa merek lain di bawah naungan Stellantis, seperti Fiat, Peugeot, DS, dan lain-lain.

Pengumuman mengenai kedua model mobil listrik ini datang saat Stellantis menyadari bahwa permintaan akan kendaraan listrik yang terjangkau semakin meningkat. Produsen mobil berusaha untuk tetap menarik pembeli di pasar massal yang daya belinya terbatas akibat inflasi.

Rencana ini juga sesuai dengan komitmen Stellantis untuk menjual kendaraan sepenuhnya listrik di Eropa menjelang akhir dekade ini.