Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini, Volkswagen mengonfirmasi akan merancang EV terjangkau di Eropa ditengah gempuran mobil listrik dari China. Sebelumnya, pabrikan telah memutuskan mundur dari negosiasi kemitraan dengan Renault mengenai proyek tersebut.

CEO Volkswagen Brand Thomas Schaefer, mengatakan bahwa mobil listrik terjangkau seharga 20.000 euro (Rp350 jutaan) ini akan tetap menetapkan standar dalam hal teknologi, desain, dan kualitas tinggi.

“Masa depan adalah listrik. Agar elektromobilitas dapat meluas, diperlukan kendaraan yang menarik, terutama di segmen entry-level,” kata Schaefer dikutip dari Automotive News Europe, Kamis, 30 Mei.

Senada dengan Schaefer, CEO VW Group Oliver Blume mengatakan pihaknya akan berkomitmen dalam memperluas segmen ini sehingga dapat dinikmati oleh konsumen di benua biru.

“Dengan melakukan hal ini, kami menggabungkan komitmen yang jelas terhadap Eropa sebagai lokasi industri, kebijakan industri Eropa, dan pada akhirnya bertindak demi kepentingan pelanggan Eropa,” jelas Blume.

Dalam upaya merancang kendaraan listrik dengan harga terjangkau, VW sedang mengembangkan sebuah mobil listrik keluarga untuk perkotaan yang ukurannya serupa dengan model Polo.

“Dengan proyek mobilitas entry-level serba listrik senilai €20.000, Volkswagen Group kini mengambil langkah berikutnya yang konsisten,” tulis perusahaan induk ini.

Produsen mobil juga berencana menghadirkan empat mobil bertenaga baterai dari keluarga tersebut dengan harga di bawah 25.000 euro (Rp438,4 jutaan) pada akhir tahun 2025 dengan dua mobil hatchback listrik baru masuk ke dalam daftar, satu dari VW bernama ID2 dan satu lagi dari merek Cupra.

Dua mobil lainnya merupakan SUV kecil, masing-masing dari merek Skoda dan satu dari brand VW. Keempat kendaraan ini akan diproduksi di Spanyol.

Saat ini, pabrikan dari Jerman ini baru menjual kendaraan listrik terjangkau bernama ID.3, sebuah hatchback kompak dengan harga 40.000 euro (Rp701,5 jutaan).