Bagikan:

JAKARTA - Stellantis dikabarkan bersedia berpisah dengan sejumlah pemasok dan akan membuat komponen kendaraan sendiri. Hal ini bertujuan untuk memangkas biaya dalam mempersiapkan peralihan elektrifikasi.

“Ketika pemasok tidak dapat berlomba dengan kecepatan yang sama dengan kami, maka perusahaan akan manfaatkan sumber yang ada,” kata CEO Stellantis Carlos Tavares, dikutip dari Automotive News, Kamis, 6 Juni.

Perusahaan multinasional ini juga menekan pemasok untuk melakukan lebih banyak pengurangan biaya di tengah melambatnya permintaan kendaraan listrik di Eropa, di mana tingginya biaya pinjaman, lemahnya pertumbuhan ekonomi, dan berkurangnya subsidi telah membebani penjualan.

Pemasok perusahaan ini termasuk Valeo, yang tahun lalu melakukan pekerjaan impresif karena mampu menekan biaya. Stellantis juga melakukan pengadaan dari perusahaan seperti Continental, Magna International, Forvia dan Aptiv, dan lain-lain.

Selain itu, Stellantis bersama mitranya juga menyesuaikan tingkat investasi baterai kendaraan listrik agar sesuai dengan permintaan kendaraan.

Langkah ini dilakukan di tengah gempuran kendaraan listrik terjangkau dari China yang semakin memanas. BYD akan menawarkan Seagull ke pasar Eropa pada tahun depan dengan harga di bawah 20.000 euro (sekitar Rp354 jutaan).

Sebelumnya, Stellantis bersama dengan Automotive Cell Company, mengatakan mereka telah menghentikan pembangunan pabrik senilai 2 miliar euro di Jerman untuk meninjau rencana dan mungkin beralih ke pembuatan sel berbiaya lebih rendah di lokasi tersebut.

Di sisi lain, produktivitas dan kualitas pada pabrik Melfi, Italia telah alami peningkatan. Tempat perakitan ini merupakan fasilitas yang membangun model bermerek Jeep dan Fiat.

Upaya Stellantis untuk menekan harga jual mobil listrik terlihat dari rencana mereka memasarkan Jeep di bawah 25.000 dolar AS (Rp405 juta) di Amerika Serikat. Sebelumnya, mereka juga telah meluncurkan Citroen e-C3 seharga 23.300 euro (Rp413 jutaan) di Eropa.

Selain itu, Stellantis telah bekerja sama dengan Leapmotor, perusahaan mobil listrik China, untuk menjual Leapmotor T03 dengan harga di bawah 20.000 euro di Eropa.

Stellantis juga berencana untuk terus memproduksi mobil dengan platform “multi-energi”. Ini adalah platform yang bisa digunakan untuk mobil listrik maupun mobil bensin, termasuk hybrid. Dengan platform ini, Stellantis berharap bisa menawarkan variasi produk yang lebih luas dan fleksibel.