Bagikan:

JAKARTA -  John Deere & Co pada  Selasa, 4 Januari, menyatakan  bahwa pihaknya tahun ini akan memulai pengiriman komersial traktor otomatis untuk mengolah ladang dan pertanian tanpa operator di dalam kabin. Ini adalah teknologi pertama bagi produsen traktor top Amerika Utara itu setelah bertahun-tahun berupaya untuk mengotomatisasi pekerjaan pertanian.

Jahmy Hindman, chief technology officer Deere, mengatakan kepada Reuters, bahwa Deere merencanakan peluncuran volume rendah tahun ini yang menghadirkan sistem untuk 12 hingga 20 mesin, dan kemudian ditingkatkan.  

Perusahaan juga sedang mempertimbangkan apakah akan menjual teknologi, menyewakannya, atau menawarkannya kepada petani dalam paket berlangganan yang memungkinkan peningkatan seiring dengan berkembangnya perangkat keras dan perangkat lunak.

“Kamera dan komputer untuk penggarapan pertanian otomatis dapat dipasang pada traktor dan mesin penggarap yang ada dalam sehari,” kata Hindman seperti dikutip Reuters.

Deere dan pembuat peralatan berat lainnya seperti Caterpillar  telah banyak berinvestasi dalam teknologi untuk mengotomatisasi kendaraan di luar jalan raya seperti traktor pertanian dan mesin pertambangan.

Di sektor pertanian, mencari pekerja untuk mengoperasikan traktor adalah masalah kronis yang diperparah oleh pandemi. Banyak pekerja yang tak berminat untuk mengambil pekerjaan di sektor itu.

Untuk industri peralatan pertanian, peluncuran komersial Deere merupakan langkah penting dalam perjalanan yang telah berlangsung selama hampir dua dekade. Perjalanan ini dimulai dengan penggunaan penentuan posisi satelit dan kemudian pengoperasian handsfree dengan pengemudi masih di dalam kabin.

Menurut Hindman, Deere selama ini telah menguji traktor yang sepenuhnya otonom selama tiga hingga empat tahun. Mereka memastikan siap untuk terjun langsung ke bisnis tersebut tahun ini.

Traktor otomatis ini jauh lebih aman karena tidak harus berhadapan langsung dengan pejalan kaki di jalanan. Berbeda dengan mobil otonom yang berjalan di lalu lintas perkotaan dan harus berhadapan dengan peraturan keselamatan jalan raya.

Namun Hindman mengatakan bahwa traktor swakemudi harus dapat bernavigasi secara akurat, menghindari rintangan dan secara tepat mengontrol peralatan seperti secara hati-hati.

Traktor otomatis awal Deere akan menggunakan kamera stereo di depan dan belakang, dan dapat mengirim gambar dari apa yang dilihat kamera melalui aplikasi ponsel ke petani atau operator peralatan. Operator dapat membawa traktor ke lapangan, dengan menggesek layar ponsel dan mesin akan mulai pada jalur yang telah diprogram.

Sistem penglihatan terkomputerisasi dari traktor ini akan memantau proses penanaman dan mampu menanam ke dalam tanah. Jika salah satu shank menabrak batu dan terbalik, perubahan pantulan dari cermin akan terlihat oleh operator jarak jauh.

Menurut Hindman, Deere juga sedang berusaha untuk mengotomatisasi operasi pertanian lainnya, misalnya penyemprotan tanaman yang mungkin akan menjadi target berikutnya untuk diotomatisasi.