Litedex Ingin Manfaatkan Kehadiran Metaverse untuk Perdagangan Kripto di Tanah Air
Andrew Suhalim, CEO of Litedex Protocol, ingin masuki dunia metaverse. (foto: twitter)

Bagikan:

JAKARTA – Langkah Facebook untuk memasuki dunia metaverse telah membuat para pengembang teknologi di seluruh dunia mulai fokus pada konsep tersebut. Teknologi yang menghadirkan realitas virtual 3D ini juga telah mendorong pengembang aset kripto untuk memasuki ekosistem metaverse.

Pengembang dari Indonesia pun tak ingin ketinggalan dan ikut meramaikan dunia metaverse ini. Salah satunya, Litedex Protocol yang siap menjadi media sekaligus fasilitator bagi para trader lokal dan global untuk memanfaatkan kehadiran dunia metaverse.

“Keberadaan dunia metaverse ini akan berdampak masif terhadap interaksi manusia, terutama di tengah pandemi saat ini dimana pertemuan konvensional telah berubah menjadi pertemuan online menggunakan Zoom atau Google Meet. Ada kemungkinan bahwa di masa depan, dalam 10 hingga 15 tahun ke depan atau bahkan lebih cepat, ini hanya masalah waktu, teknologi blockchain itu sendiri akan berkembang menjadi fondasi keuangan dunia konvensional hingga metaverse,” kata Andrew Suhalim, CEO of Litedex Protocol.

Dunia metaverse juga membuka peluang bagi industri kripto untuk menjadikan aset kripto sebagai pilihan utama dalam bertransaksi di dunia maya.

“Konsep mengubah mata uang konvensional menjadi mata uang yang dapat digunakan di dunia metaverse adalah fondasi dasar dari fitur Bridge,” kata Suhalim.

Dukungan dari pemerintah terhadap platform ini juga muncul dari Wakil Menteri Perdagangan Indonesia Jerry Sambuaga.

“Konsep metaverse yang ditawarkan Facebook merupakan tantangan sekaligus peluang bagi komunitas. Dengan hadirnya Litedex Protocol diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung bagi masyarakat Indonesia untuk merasakan secara langsung seperti apa teknologi dunia metaverse. Tidak hanya itu, proyek-proyek yang ditawarkan Litedex Protocol juga sangat relevan dengan pesatnya perkembangan teknologi aset digital, sehingga harus didukung, demi kemajuan industri kripto dalam negeri,” kata Jerry.

Dengan hadirnya platform keuangan terdesentralisasi seperti Protokol Litedex, investor kripto akan mendapat kesempatan untuk mengakses dan berinvestasi sejak awal, namun analisis menyeluruh terhadap prospek aset kripto tetap harus dilakukan.

“Guna mengakomodasi antusiasme publik yang besar terhadap aset kripto ini, Protokol Litedex akan meluncurkan berbagai fitur keuangan terdesentralisasi, seperti Swap, Liquidity Pool, Staking, Farming, Lending, Borrowing, NFT Marketplace dan, tentu saja, Bridge,” ucap Suhalim.

Litedex adalah protokol pertukaran terdesentralisasi yang mengadopsi blockchain paling populer di dunia; Binance Smart Chain, Jaringan Ethereum, Huobi Eco Chain, Jaringan Matic Polygon, Jaringan Tron, Jaringan Polkadot dan Jaringan Solana.

Sebagai platform DeFi pertama di Indonesia, Litedex mendapatkan keuntungan dari beberapa protokol terdesentralisasi terbaik dan menciptakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi pemegang Token LDX.

Sesuai dengan proyek dan konsep di balik Litedex Protocol, “jembatan kekayaan metaverse”, platform besutan developer Indonesia ini siap menjadi pemimpin global desentralisasi keuangan, sebagai media bagi masyarakat untuk memasuki dunia metaverse.