Kebakaran Gedung Cyber Lumpuhkan Sejumlah Aplikasi, Kerugian Belum Diketahui
Kebakaran Gedyng Cyber membuat sejumlah aplikasi tak bisa beroperasi. (foto: twitter)

Bagikan:

JAKARTA – Kebakaran yang terjadi Gedung Cyber 1 di Jalan Kuningan Barat Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/12/2021) siang, membuat sejumlah penyedia layanan berbasis internet alami gangguan.

Bahkan dilaporkan beberapa aplikasi dan layanan web hosting mengalami gangguan hingga tidak bisa beroperasi secara normal. Belum diketahui secara pasti berapa kerugian yang ditimbulkan oleh gangguan akibat kebakaran ini.

Selama ini Gedung Cyber memang menjadi salah satu lokasi penyimpanan server atau data center sejumlah perusahaan teknologi berbasis internet di Indonesia. Mereka yang terdampak mulai melaporkan kejadian tersebut lewat sejumlah akun media sosial, terutama twitter.

Tak hanya itu kebakaran ini juga telah menyebabkan gangguan jaringan internet selama beberapa jam. Mulai sekitar pukul 14.00, layanan internet warga juga mengalami masalah, imbas dari kebakaran tersebut.

Warganet bernama Daniel Tantra Wiratama, mendapati bahwa aplikasi saham Ipot dan Ajaib miliknya mengalami masalah. Dalam sebuah tangkapan layar aplikasi Ajaib yang disertakan Daniel, tertulis notifikasi berbunyi "Mohon perhatian. Data center mengalami insiden kebakaran, sementara akan terjadi gangguan dalam bertransaksi".

Lebih parah lagi dua penyedia layanan hosting web Indonesia, Niagahoster dan Rumahweb juga mengumumkan bahwa layanannya mengalami gangguan karena kebakaran di Gedung Cyber 1.  Gangguan tersebut diumumkan melalui akun resmi mereka.

"Karena sebagian besar network (jaringan) di Indonesia rely (bergantung) ke gedung tersebut, termasuk data center yang Niagahoster gunakan (DCI) sehingga menyebabkan gangguan server Indonesia untuk sementara," tulis akun resmi Niagahoster. Gangguan ini mereka pastikan karena kebakaran yang terjadi.

IPOT Aplikasi keuangan milik PT Indo Premier Sekuritas juga mengalami gangguan. Sumber Indo Premier Sekuritas mengeluarkan pernyataan resmi terkait gangguan tersebut melalui akun Twitternya.

Tidak hanya perusahaan teknologi, Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta juga turut terdampak kebakaran ini. Melalui akun Twitter resminya, BPBD Jakarta mengatakan bahwa untuk sementara layanan call center Jakarta Siaga dengan nomor 112 tidak dapat dihubungi.