JAKARTA – Bitrise Token (BRISE) dinilai bakal jadi penantang terkuat Safemoon. Para ahli menilai Bitrise berpotensi besar jadi the next Safemoon. Bitrise menjadi kripto yang memiliki pertumbuhan paling cepat di antara penantang Safemoon lainnya.
Token Bitrise yang diluncurkan sejak akhir Juli lalu itu memiliki segudang fitur menarik yang ditawarkan mulai dari dompet digital hingga pertukaran terdesentralisasi dan aplikasi terdesentralisasi (DApps).
Di sisi lain, Safemoon tengah mengalami penurunan setelah lonjakan harga pada Mei dan Oktober lalu. Jumlah produk Safemoon yang dihosting oleh ekosistemnya lebih sedikit ketimbang Bitrise. Para holder juga mendapatkan reward token yang lebih sedikit daripada pemilik token BRISE.
BACA JUGA:
Melansir Yahoo Finance, Bitrise memiliki program buyback dan burning token secara otomatis, sementara Safemoon melakukan burning secara manual. Itu artinya regulasi likuiditas token Safemoon disebut kurang transparan. Itulah yang menjadi penyebab para holder Safemoon melirik Bitrise. ROI token Bitrise juga dinilai lebih baik daripada kompetitornya.
“Bitrise adalah organisasi rekayasa kripto yang berfokus pada produk teknologi blockchain dan solusi audit, pemegang token Bitrise juga mendapat manfaat melalui hadiah statis dalam bentuk BNB ke dalam dompet mereka untuk dipegang dan smart contract kami juga memiliki fungsi buyback yang membantu pertumbuhan harga token kami dan membuat itu lebih langka,” tulis pihak Safemoon di laman resminya.
Dalam persaingan kedua token tersebut, Safemoon dinilai tertinggal oleh pesaingnya, Bitrise. Jika pengembang Safemoon tidak mengatasi permasalahan mendasar dalam ekosistemnya, kemungkinan para holder akan beralih ke Bitrise. Meski demikian, Safemoon tetap menjadi salah satu kripto terkuat namun dominasinya mulai berkurang.
Menurut laporan data dari Coingecko, token Bitrise (BRISE) diperdagangkan di level Rp0,00451467 saat berita ini ditulis. BRISE mengalami penurunan 27,7 persen dalam satu pekan. Sedangkan dalam dua pekan terakhir harga Bitrise mengalami kenaikan sebesar 499,8 persen.