Bagikan:

JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengonfirmasi bahwa tidak adanya penambahan kebijakan seputar industri otomotif tanah air. Dalam artian, pemerintah tidak memberlakukan regulasi insentif kendaraan hybrid di Indonesia.

Adapun keputusan ini tidak membuat para produsen berhenti untuk meluncurkan mobil hybrid di Indonesia. Salah satu contohnya ialah Hyundai meluncurkan all-new Santa Fe yang menjadikannya model hybrid pertamanya di tanah air.

Honda juga telah memasuki pasar ini pada tahun lalu melalui all-new CR-V dan all-new Accord. Ada kemungkinan merek juga akan menambah lininya dengan Step WGN. Nah, bagaimana dengan pemain otomotif di Indonesia lainnya seperti Mercedes-Benz?

Menanggapi ini, Sales & Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan pihaknya terbuka untuk memasukkan lini hybrid ke pasar lokal namun semua tergantung dari permintaan pasar.

“Kami terbuka untuk teknologi baru, termasuk hybrid, namun kami masih menunggu permintaan pasar dan kompetisi di segmen premium sebelum memutuskan untuk memperkenalkan hybrid,” kata Kariyanto saat ditemui media di Wisma Habibie-Ainun, Kuningan, Jakarta, Rabu, 13 November.

Meskipun demikian, ia berpendapat bahwa EV merupakan mobilitas masa depan meskipun saat ini kondisi pasar dalam segmen ini tidak menentu.

“Mobil listrik tetap menjadi masa depan, meskipun pertumbuhannya tidak secepat yang diperkirakan,” tambah Kariyanto.

Kini, PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia baru menyediakan lini EV murni dari merek Mercedes-Benz dalam segmen kendaraan ramah lingkungan.

Di Indonesia, merek premium ini telah menjual beberapa model EV seperti EQA, EQB, EQE Saloon dan SUV, serta EQS Saloon dan SUV.

Rivalnya seperti BMW telah menjual kendaraan hybrid pada model XM dengan teknologi plug-in hybrid di Indonesia. Super SUV ini dibanderol dengan harga Rp6,4 miliar On The Road DKI Jakarta.