Bagikan:

JAKARTA - Mesin pembakaran internal (internal combustion engine - ICE) belum akan mati, terutama di luar Eropa dan Amerika. Pabrikan otomotif Stellantis mengumumkan investasi baru senilai 5,6 miliar euro untuk pengembangan powertrain, dengan salah satu tujuan terbesarnya adalah penerapan teknologi Bio-Hybrid.

Dilansir dari CarBuzz, 8 Maret, Bio-Hybrid, seperti namanya, adalah kombinasi dari elektrifikasi dan mesin flex-fuel yang menggunakan bahan bakar nabati seperti etanol. Ini akan mencakup powertrain dengan fungsionalitas plug-in hybrid, transmisi kopling ganda, dan kendaraan listrik murni.

Teknologi ini sedang dikembangkan di Stellantis Automotive Hub di Betim, Brasil, untuk pasar global. Fasilitas ini juga akan memproduksi kendaraan listrik murni baru di masa mendatang. Teknologi hybrid baru ini dijanjikan tersedia mulai akhir tahun ini.

"Empat platform global yang terkait dengan teknologi Bio-Hybrid akan diterapkan - lebih dari 40 model, selain dari delapan powertrain baru dan aplikasi elektrifikasi," kata Emanuel Cappellano, COO Stellantis Amerika Selatan, dalam keterangan resmi perusahaan.

4

Belum ada penjelasan rinci mengenai jenis kendaraan dan powertrain yang akan dihadirkan. Namun, dengan banyaknya powertrain dan model kendaraan baru yang dijanjikan, diperkirakan akan mencakup berbagai segmen, mulai dari city car kecil hingga pikap menengah dan bahkan kendaraan komersial ukuran penuh.

Investasi ini menunjukkan komitmen Stellantis untuk mempertahankan mesin bensin, meskipun beberapa pihak mungkin menyayangkan berakhirnya mesin V8 pada Dodge Charger

Investasi yang dilakukan dari 2025 hingga 2030 ini bukanlah satu-satunya upaya Stellantis. Pada September tahun lalu, Stellantis mengumumkan bahwa banyak mobil mereka sudah kompatibel dengan bahan bakar sintetis. Besar kemungkinan mesin baru yang dikembangkan di Brasil juga akan demikian.

Kemungkinan mesin dan produk baru ini ditawarkan di Amerika masih belum jelas, tetapi ini dimaksudkan sebagai produk global. Artinya, setidaknya beberapa produk akan kompatibel dengan pasar AS.

Terlepas dari itu, Stellantis mengambil langkah aman dengan menjajaki berbagai teknologi. Fleksibilitas ini mungkin terlihat seperti keraguan, tetapi ini berarti mereka memiliki banyak pilihan untuk berbagai merek, apa pun masa depan industri otomotif.