JAKARTA - RJ Scaringe, CEO Rivian, baru-baru ini mengatakan bahwa mobil dengan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/ICE) akan segera menjadi "benda kuno" seiring dengan boomingnya mobil listrik (Electric Vehicles/EV).
Rivian optimis bahwa mobil listrik akan menjadi masa depan industri otomotif yang semakin populer dan menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil.
Rivian, dikenal sebagai salah satu pelaku awal dalam industri mobil listrik. Perusahaan ini telah berhasil mengembangkan dan memproduksi dua mobil listrik terbaik di pasaran, yaitu R1T dan R1S.
Namun, R1T dan R1S saat ini masih menjadi pilihan mahal dengan harga keduanya di atas Rp1,1 miliar. Oleh karena itu, Rivian berencana untuk menghadirkan rentang model yang lebih terjangkau dengan platform 'R2' untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Rencananya, Rivian tengah bersiap untuk meluncurkan model R2 pada tahun 2026 dengan harga sekitar 40.000-45.000 dolar AS atau Rp600 juta-Rp680 juta.
"Dengan platform R2, kami berharap bisa menarik banyak pelanggan yang ingin memiliki kendaraan dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka. Mobil ini harus cocok untuk kehidupan sehari-hari, termasuk mengangkut keluarga, hewan peliharaan, dan peralatan, serta mampu menghadapi medan berat," ungkap RJ Scaringe dalam wawancara dengan HeatMap, akhir Juli.
Rivian berencana untuk meluncurkan rentang model R2 pada awal tahun 2026 dan akan diproduksi di fasilitas pabriknya yang akan dibangun di Atlanta, Georgia. Meskipun tampak masih cukup jauh ke depan, Scaringe meyakini bahwa permintaan untuk mobil listrik akan meningkat tajam menjelang akhir dekade ini, sehingga mobil R2 akan hadir tepat pada waktunya.
"Saat beralih ke mobil listrik, perubahan ini akan berlangsung sangat cepat karena begitu banyak orang akan beralih. Bagi mereka yang masih ingin memiliki mobil konvensional saat ini, akan semakin aneh untuk membelinya mengingat arah kebijakan yang akan datang. Seperti membangun kandang kuda pada tahun 1910," tambahnya, dikutip dari Carscoops, 1 Agustus.
BACA JUGA:
Scaringe juga menyebut membeli mobil dengan mesin ICE adalah hal yang aneh karena stasiun pengisian BBM akan semakin langka. Apa yang terjadi saat ini termasuk dari investasi dan regulasi, semakin menguatkan keyakinan bahwa mobil konvensional akan menjadi "kerangka" di era mobil listrik yang semakin merajai.