JAKARTA - Rivian, perusahaan otomotif Amerika Serikat, telah resmi bekerja sama dengan Tesla untuk memperluas akses ke sistem pengisian daya Supercharger. Mulai tahun 2024, model Rivian R1T dan R1S akan kompatibel dengan Tesla Supercharger di Amerika Serikat dan Kanada.
Dengan kesepakatan ini, pikap listrik R1T dan SUV R1S akan dapat menggunakan standar pengisian North American Charging Standard (NACS) mulai tahun 2025 tanpa perlu menggunakan adaptor tambahan.
Selain itu, kesepakatan ini juga mencakup pengembangan platform terbaru, yaitu R2, yang akan hadir dalam versi yang lebih kompak dan terjangkau untuk model-model mobil listrik terbaru Rivian yang direncanakan diluncurkan antara tahun 2025 dan 2026.
Rivian juga berencana untuk terus memperluas jaringan pengisian daya cepat DC mereka, yang dikenal sebagai Adventure Network, di seluruh Amerika Serikat. Langkah ini bertujuan untuk mendukung perkembangan mobil listrik dan upaya dekarbonisasi.
CEO Rivian, RJ Scaringe, menyatakan kegembiraannya dalam melakukan kerja sama dengan Tesla untuk mempercepat perkembangan mobil listrik dan memastikan kompatibilitas dengan standar pengisian daya di Amerika Utara.
"Dengan mengadopsi Standar Pengisian Amerika Utara, pelanggan kami dapat menggunakan jaringan Supercharger Tesla yang luas sementara kami terus membangun Jaringan Petualangan Rivian kami. Kami berkomitmen untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik," ujar Scaringe dalam pernyataan resmi di laman Rivian pada Selasa, 20 Juni.
Rivian bergabung dengan Ford dan General Motors (GM) dalam menggunakan fasilitas Supercharger Tesla untuk model-model terbaru mereka di masa depan. Lebih dari 300.000 kendaraan listrik Ford dan GM di Amerika Serikat akan dapat mengisi daya dengan cepat, termasuk lebih dari 170.000 kendaraan listrik dari General Motors dan lebih dari 108.000 kendaraan listrik Ford, seperti Mach-E, F-150 Lightning, dan E-Transit.
BACA JUGA:
Tidak hanya itu, jumlah perusahaan yang tertarik bekerja sama dengan Tesla untuk mengakses sistem Supercharger juga dapat bertambah. Baru-baru ini, Stellantis, perusahaan otomotif multinasional, sedang mempertimbangkan penggunaan sistem pengisian daya Supercharger Tesla untuk model-model mereka.