Volkswagen Akui Kesalahan Kontrol Sentuh dan Berkomitmen untuk Desain Interior yang Lebih Sederhana
Tiguan terbaru adalah yang pertama dalam jajaran VW yang mengalami perombakan interior. (Dok. VW)

Bagikan:

JAKARTA- Di antara perubahan besar dalam desain otomotif mobil selama beberapa tahun terakhir adalah pengenalan tampilan dasbor layar sentuh namun yang memberi pengaruh besar adalah kehadiran teknologi haptic di roda kemudi tanpa perlu menekan tombol lagi.

Khusus teknologi haptic di roda kemudi ini diluncurkan pada 2019 dan banyak pabrikan mengadopsinya. Kontrol haptic di roda kemudi memungkinkan pengemudi menyesuaikan fungsi seperti volume sistem suara, mode dasbor digital, dan kecepatan/jarak cruise control, semua dengan sentuhan.

3

Namun ternyata teknologi ini banyak dikritik dan banyak konsumen terutama di Eropa yang meminta dikembalikan lagi ke bentuk semula dengan ada tombolnya. Raksasa mobil Jerman Volkswagen pada Oktober 2022 lalu, menyatakan akan bergabung dengan pabrikan lain untuk mundur dari peluncuran kontrol haptic sentuh dan mengembalikan tombol fisik ke model masa depannya, seperti dilaporkan Carscoops, 24 Oktober 2022.

Terbaru, dalam wawancara dengan Autocar, 19 Juni, CEO Volkswagen Thomas Schäfer, mengakui bahwa penggunaan kontrol sentuh yang sering dikritik pada mobil-mobil mereknya telah menyebabkan dampak buruk bagi konsumen setia perusahaan secara signifikan. Namun, ia berjanji untuk menghadirkan desain interior yang lebih sederhana dan fungsional pada semua mobil Volkswagen masa depan.

Schäfer menyampaikan ini saat peluncuran pra-produksi generasi terbaru Volkswagen Tiguan. Ia menunjukkan bahwa desain kabin pada crossover Tiguan sepenuhnya diperbarui dan berbeda dari Volkswagen ID 3 dan Volkswagen Golf.

Perubahan yang mencolok terdapat pada Tiguan ada pada elemen yang banyak dikritik pada sistem kontrol Volkswagen, seperti slider kontrol iklim yang tidak bercahaya dan tombol kemudi haptik telah dihapus. Sebagai gantinya, terdapat pengontrol putar baru di konsol tengah untuk akses cepat ke mode pengemudian dan pengaturan volume.

Upaya ini dilakukan oleh Schäfer untuk merespons kritik dari pelanggan dan membuat mobil-mobil Volkswagen lebih mudah dioperasikan.

"Kami membuat pelanggan frustrasi yang seharusnya tidak perlu dibuat frustrasi. Jadi kami telah menghabiskan banyak waktu sekarang bekerja dengan sangat sistematis,” ungkapnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Volkswagen telah melibatkan tim besar untuk secara sistematis mengevaluasi semua fungsi yang biasanya digunakan oleh pelanggan saat mengoperasikan kendaraan. Mereka menentukan fungsi-fungsi mana yang paling penting dan mana yang harus menggunakan tombol atau layar. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan melibatkan analisis detail.

Schäfer menekankan pentingnya mencapai konsistensi dalam desain interior di seluruh jajaran Volkswagen. Setelah rumus yang diinginkan tercapai, Volkswagen tidak akan mengubahnya secara drastis saat meluncurkan model baru. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelanggan dapat dengan mudah mengoperasikan mobil Volkswagen tanpa kebingungan.

Keputusan ini juga akan berdampak pada generasi baru Passat dan Golf yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Meskipun belum jelas sejauh mana Volkswagen akan mengubah desain interior minimalis pada mobil listrik ID mereka, versi produksi dari konsep ID 2All yang akan diluncurkan pada 2025 diharapkan akan membawa perubahan radikal dibandingkan dengan ID 3, ID 4, ID 5, ID 7, dan ID Buzz yang sudah ada.