Bagikan:

JAKARTA - Revolusi kendaraan listrik sedang mewarnai dunia otomotif, dengan beberapa pabrikan meluncurkan model-model bertenaga listrik yang mengagumkan. Tidak dapat dipungkiri, pabrikan-pabrikan dari China telah menguasai segmen ini dengan keberanian merakit mobil listrik berkualitas dengan harga terjangkau dan teknologi canggih.

Dalam serbuan kendaraan listrik ini, CEO Ford, Jim Farley, tidak ragu memuji kemajuan pabrikan-pabrikan China dalam segmen EV. Namun, Executive Chairman Ford, Bill Ford, mengakui bahwa persaingan yang sengit dari China membuat raksasa otomotif asal AS seperti Ford belum siap sepenuhnya bersaing dalam segmen kendaraan listrik.

"Mereka belum hadir di sini, tetapi mereka akan datang. Pada satu titik, kami harus siap, dan kami sedang mempersiapkannya," ujar Farley seperti dikutip dari CarBuzz, Senin, 19 Juni.

Namun demikian, tidak berarti Ford menyerah dalam hal kendaraan listrik. Mereka juga ingin terlibat dalam revolusi elektrifikasi dengan menginvestasikan 3,5 miliar dolar AS untuk membangun pabrik baterai baru di Michigan, AS, bekerja sama dengan China's Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

Meskipun kerjasama ini menghadirkan kontroversi dan potensi konflik geopolitik, Ford merasa bahwa bekerja sama dengan perusahaan tersebut dan membangun pabrik canggih adalah langkah yang tepat.

Dengan pembangunan pabrik ini, diharapkan harga kendaraan listrik seperti Ford Mustang Mach-E dan F-150 Lightning dapat turun. Ford juga akan melisensikan teknologi dari CATL untuk membantu insinyur-insinyur mereka dalam mempelajari teknologi tersebut.

Sementara itu, General Motors (GM) belum sepenuhnya beralih fokus ke elektrifikasi. Perusahaan yang menjadi induk dari merek-merek ternama seperti Chevrolet, Cadillac, dan GMC baru-baru ini menginvestasikan miliaran dolar AS untuk mengembangkan pabrik-pabrik produksi kendaraan berbahan bakar fosil.

Sebelumnya, GM telah mengumumkan bahwa produksi hatchback listrik mereka, Bolt EV, akan dihentikan pada akhir 2023. Kini, GM hanya mengandalkan penjualan Chevrolet Equinox EV dan GMC Hummer EV yang masih belum mendapatkan sambutan yang besar dari konsumen.